Uzone.id– Penyidikan terkait dugaan kasus korupsi BTS 4G yang melibatkan BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) masih bergulir. Belum lama ini pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita aset milik salah satu pejabat Kominfo.
Tim Penyidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) Kejagung pada 16 Februari kemarin melakukan penyitaan terhadap aset milik EH selaku Pejabat Pembuat Komitmen/PPK Kominfo.
EH juga diketahui merupakan pegawai di BAKTI Kominfo.
Dari pernyataan resmi Kejagung yang diterimaUzone.id, berikut daftar aset milik EH yang disita:
1 (satu) map Intiland warna kuning putih berisikan 1 (satu) rangkap asli surat pesanan beserta lampiran
1 (satu) map Intiland warna kuning putih berisikan 1 (satu) rangkap asli perjanjian pengikatan jual beli nomor: 006/PPJB/IGP-ZENITH/III/2021 tanggal 24 Maret 2021 antara PT. Inti Gria Perdana dengan Elvano Hatorangan mengenai jual beli perumahan Serenia Hills beserta lampiran dan kwitansi pembayaran
1 (satu) map Intiland warna kuning putih berisikan 1 (satu) lembar asli Addendum nomor: 013/Addendum/Serenia Hills/VIII/2021 tanggal 12 Agustus 2021 mengenai perubahan jadwal pembayaran angsuran V dan jadwal pelunasan
1 (satu) map Intiland warna kuning putih berisikan 1 (satu) rangkap asli Addendum nomor: 034/Addendum/Serenia Hills/VIII/2021 tanggal 22 Juni 2022 mengenai perubahan harga pembayaran dan jadwal pembayaran
1 (satu) unit kendaraan bermotor roda empat dengan nomor registrasi B 1534 DFQ, merek Honda type Honda HR-V 1,5L SE CVT, tahun pembuatan 2022, warna abu-abu metalik, nomor rangka MHRRV3870NJ200737, nomor mesin, L15ZF1301613
1 (satu) buah Buku Pemilik Kendaraan Bermotor dengan nomor S-03521611 atas nama CV. Lumina Nusantara Auto
1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, nomor registrasi B 1534 DFQ atas nama CV. Lumina Nusantara Auto
1 (satu) lembar faktur kendaraan bermotor dengan nomor faktur 22034986-RV3DN2027-023 tanggal 28 April 2022
1 (satu) pasang kunci mobil dengan nomor registrasi B 1534 DFQ
1 (satu) unit kendaraan roda dua dengan nomor registrasi B 5336 TEN, merek Ducati type Scrambler Cafe Racer, tahun pembuatan 2019, warna silver, nomor rangka ML0KC06AAKT001200, nomor mesin ML0800A26901086
1 (satu) buah Buku Pemilik Kendaraan Bermotor dengan nomor P-06873197 atas nama Yose Ferdian
1 (satu) rangkap faktur kendaraan bermotor dengan nomor faktur: 1617/GAS/IX/2022 tanggal 8 September 2022
1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, nomor registrasi B 5336 TEN atas nama Yose Ferdian
1 (satu) lembar kwitansi untuk pembayaran satu unit Ducati Scrambler 2019 silver Rp325.000.000
1 (satu) pasang kunci motor Ducati Scrambler 2019 dengan nomor registrasi B5336 TEN
1 (satu) unit kendaraan roda dua dengan nomor registrasi B 4630 SPU, merek Triumph type Tiger 1200 Rally Pro, tahun pembuatan 2022, warna hijau, nomor rangka SMTTAP20VUNBA3055, nomor mesin VAR5331
1 (satu) buah Buku Pemilik Kendaraan Bermotor dengan nomor T-00734277 atas nama CV. Lumina Nusantara Auto
1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, nomor registrasi B 4630 SPU atas nama CV. Lumina Nusantara Auto
1 (satu) buah kunci motor Triumph Tiger 1200 rally pro dengan nomor registrasi B 4630 SPU
1 (satu) lembar asli Delivery Orders tanggal 24 Juni 2022 1 (satu) unit motor Triumph Tiger 1200 Rally Pro
“Adapun aset-aset yang disita ini akan dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam penyediaan infrastruktur BTS 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020 s/d 2022 atas nama Tersangka AAL,” tutur Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Ketut Sumedana.
Diketahui, sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate dipanggil Kejagung sebagai saksi terkait dugaan kasus korupsi BTS 4G pada 14 Februari 2022.
Pemanggilan oleh Kejagung tersebut merupakan penjadwalan ulang, karena sebelumnya Menkominfo batal diperiksa pada 9 Februari lalu.
Kasus dugaan korupsi BTS 4G di lingkungan Bakti Kominfo telah menyeret beberapa nama sebagai tersangka. Puluhan orang dari pihak swasta dan pemerintah pun telah dipanggil sebagai saksi.
Selama penyelidikan kasus dugaan korupsi BTS 4G Bakti Kominfo, Kejagung sudah menetapkan lima tersangka, di antaranya:
AAL sebagai Direktur Utama Bakti Kominfo
GMS sebagai Direktur Utama Moratelindo
YS yang menjadi Tenaga Ahli Human Development (Hudev) Universitas Indonesia Tahun 2020
MA menjabat sebagai Account Director of Integrated Account Departement PT Huawei Tech Investment