Kelas Digital dengan Teknologi Samsung, Sekeren Apa?
Samsung Smart Learning Class (SSLC) di SMA Santo Yosef, Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung. (Foto: Uzone.id/Birgitta Ajeng)
Uzone.id- Samsung Electronics Indonesia baru saja serah terima penggunaan ruang Samsung Smart Learning Class (SSLC) di SMA Santo Yosef, Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (21/11).
Ya! SSLC adalah salah satu dari program Samsung Corporate Citizenship. Menurut Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, SSLC merupakan konsep kelas digital untuk sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
SSLC adalah sebuah ruang kelas berbasis ICT (Information and Communication Technology) yang hadir untuk meningkatkan efektivitas kegiatan belajar, dan memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan mendorong keingintahuan bagi siswa.
SSLC juga dihadirkan untuk membantu guru mulai dari mencari materi ajar, maupun untuk dijadikan alat peraga yang lebih interaktif dan berkualitas.
SSLC ini terdiri dari bebeberapa konten. Pertama: perangkat. Samsung memberikan berbagai produk yang dapat digunakan secara fungsional seperti Galaxy Tab, Samsung Galaxy Smartphone, Samsung Smart TV, Samsung AC, Samsung Flip, dan WLAN (Access Point).
Baca juga:Samsung Siapkan S10 Lite, Cek Bocoran Spesifikasinya
Kedua: materi pembelajaran. Jadi, Samsung bermitra dengan beberapa partner untuk membuat kurikulum sehingga memudahkan para murid untuk mempelajari pelajaran dengan metode yang berbeda, yaitu: PesonaEdu untuk buku digital interaktif, IJakarta ,dan Perpustakaan Nasional untuk e-Library.
“Untuk menunjang konten kurikulum sekolah yang menyenangkan, kami bekerja sama dengan PesonaEdu untuk menghadirkan materi pelajaran yang menarik dan mudah dimengerti untuk anak didik yang belajar di SSLC,” ujar Ennita.
Ketiga: Learning Management System. Bermitra dengan myscool, Samsung memanfaatkan fitur Samsung KNOX untuk membangun Samsung Interactive Classroom.
Ini adalah sebuah aplikasi pembelajaran digital di mana guru dapat mengontrol apa saja yang akan disampaikan kepada murid, mulai dari penggunaan, tombol, hingga pembatasan materi yang akan disampaikan.
Sampai saat ini ada sebelas SSLC yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Semua bentuk dan kontennya serupa.
Baca juga:Samsung W20 5G, Ponsel Model Lipat yang Pakai Snaprdagon 855+
“Ada sebelas pilot SSLC dari Sabang sampai Merauke bentuknya begini semua. Jadi memang kami ingin memberikan contoh ideal dalam SSLC,” ungkap Ennita.
SSLC kali pertama diterapkan di SMANU M.H. Thamrin, Jakarta Timur. Bedanya, ada material tambahan pembelajaran kurikulum coding dalam SSLC di sekolah tersebut.
Ennita mengatakan tujuan dari implementasi kurikulum tersebut adalah sebagai usaha untuk memberikan pemahaman cara kerja software dan memberikan pelajaran dasar-dasar pembuatan software.
Lebih lanjut, Ennita mengatakan, “Selain itu, mempelajari coding juga dapat meningkatkan soft skil, antara lain kemampuan berpikir yang terstruktur, analisis yang lebih sistematis, dan inovasi yang berorientasi pada solusi.”
SSLC sendiri sudah mulai sekitar tahun 2016. Ketika ditanya soal target SSLC ke depan, Ennita mengatakan tidak ada target. “Kita sih tidak ada target, sambal jalan saja. Kita lagi kerja sama dengan PMI, tahun 2018 ada tsunami di Palu dan Lombok, kita lewat PMI, nah salah satu donasi yang kita berikan itu ada SSLC juga,” katanya.