Kembangkan Ekonomi Digital, Indonesia Perlu Infrastruktur Seluler yang Baik

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi (Foto: Leon / Unsplash)

Uzone.id- Indonesia diklaim masih memiliki kesenjangan infrastruktur internet di beberapa wilayah, walaupun secara umum memiliki jangkauan jaringan 4G yang luas. Hal ini terungkap dalam laporan Alliance for Affordable Internet (A4AI) yang bekerja sama dengan OpenSignal.

Dikatakan A4AI, dalam keterangan resminya, Selasa, 7 September 2021, kesenjangan dalam ketersediaan 4G berdampak pada kecepatan rata-rata koneksi. Untuk mengembangkan ekonomi digital, maka Indonesia perlu infrastruktur seluler yang baik demi menyediakan konektivitas berkualitas tinggi dan juga andal untuk masyarakatnya.

"Laporan singkat ini serta data Opensignal yang dipakai menekankan pentingnya investasi yang inklusif dalam akses 4G di seluruh dunia. Ini juga memberikan kesempatan bagi kita untuk membuat standar baru dalam mengukur kemajuan aksesibilitas dan keterjangkauan di beberapa tahun kedepan," ujar Teddy Woodhouse, Research Manager for Access and Affordability, A4AI.

Menurutnya, untuk mendorong kemajuan koneksi di Indonesia bisa dimulai dengan memperbarui Indonesia Broadband Plan (Rencana Pitalebar Indonesia) yang baru. Pemangku kebijakan bisa terus memajukan pengembangan Universal Access and Service Funds (USAF) dan proyek akses publik, serta tingkatkan transparansi dalam regulasi sektor tersebut. Terdapat potensi yang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan skornya dan untuk mencapai konektivitas yang luas, terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Temuan utama A4AI dan OpenSignal di antaranya adalah:

  • Antara Januari-Maret 2021, tiga provinsi teratas dengan ketersediaan 4G yang tinggi yaitu DKI Jakarta (94,4), Bali (93,3), dan Kepulauan Riau (93). Sedangkan tiga provinsi terbawah adalah Kalimantan Tengah (79,8), Kalimantan Barat (81,7), dan Sulawesi Barat (84).
  • Pengalaman gaming adalah yang terendah di semua wilayah dibandingkan dengan Pengalaman Video dan Suara.
  • Pada 2020, Indonesia berada di urutan 14 dengan nilai 69 dari 100 dalam Affordability Drivers Index (ADI). Indonesia jauh tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia (86/100, urutan 1), dan Thailand (77/100, urutan 6)

Menurut A4AI, Indonesia bisa mencapai konektivitas yang terjangkau dan bermakna melalui ketiga cara berikut:

  • Mengadopsi Indonesia Broadband Plan (Rencana Pitalebar Indonesia) yang baru dengan target dan aktivitas yang jelas,
  • Terus mendukung konektivitas melalui Universal Access and Service Funds (USAF) dan strategi akses publik,
  • Meningkatkan transparansi di dalam sektor tersebut dengan aturan yang jelas dan partisipasi inklusif.