Kenalan dengan 12 Startup yang Lolos di Nextdev Academy 2023
Uzone.id– Program NextDev Academy dari Telkomsel kembali digelar di tahun ini. Ajang pencarian startup lokal potensial ini memasuki tahun ke-8 dan saat ini sudah menaungi 12 startup terpilih dari tahap NextDev Scouting Talent.
12 startup yang lolos ini tengah menjalani inkubasi NextDev Academy 2023 yang berlangsung di Jakarta mulai 26 Januari kemarin dan akan berlanjut selama tiga bulan ke depan secara hybrid.
Mereka akan menerima modul-modul NextDev Academy 2023 untuk menambah wawasan, berikut sejumlah aspek yang mereka pelajari:
- Business Modelling untuk mengembangkan business plan
- Marketing untuk merancang strategi go-to-market
- Product Development untuk meneruskan pengembangan produk
- Investment Pitch untuk bersiap meraih investor baru
- Founder Series untuk menjaga fokus pada sustainability dan impact
- Team/People/Finance untuk meracik komposisi tepat dalam struktur organisasi
Baca juga: NextDev Academy 2023: Telkomsel Dorong Startup Kejar Profitabilitas
Dari penuturan Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki H. Bramono beberapa waktu lalu, di tahun ini setidaknya ada 4 sektor yang mendominasi NextDev Academy 2023, yaitu tourism, gaming, health & education, dan green tech.
Daripada penasaran, yuk kenalan dengan 12 startup terpilih yang lolos di program ini.
1. Teman Pasar (Tourism & Creative Economy Track)
Startup ini menyediakan platform belanja kebutuhan harian, mingguan, dan bulanan di pasar tradisional terdekat di Indonesia.
Teman Pasar membantu konsumen berbelanja ke pasar tradisional dan Teman Pasokan membantu pelanggan bisnis untuk memasok kebutuhan mereka dari pasar tradisional.
Dampak SDG’s yang diberikan meliputi Pengentasan Kemiskinan, Kesejahteraan, Pekerjaan yang Layak & Pertumbuhan Ekonomi, Energi Bersih & Terjangkau, Pengurangan Ketimpangan, Konsumsi & Produksi yang Bertanggung Jawab.
2. Campsite (Tourism & Creative Economy Track)
Tim Campsite mengembangkan aplikasi digital untuk membantu masyarakat mengembangkan potensi dan memasarkan wisata alam di daerahnya dengan informasi untuk para campers.
Tujuan mereka juga untuk memaksimalkan potensi desa dengan digitalisasi serta menghubungkan pariwisata dengan penyedia usaha berkemah, dengan memfasilitasi kebutuhan berkemah dan juga memberikan dampak untuk membantu perekonomian masyarakat lokal di desa.
Baca juga: Dunia Tipu-tipu Startup: Sebelum Frank, Theranos Guncangkan Silicon Valley
3. Shieldtag (Tourism & Creative Economy Track)
Shieldtag adalah startup product security di Indonesia yang fokus dalam mengamankan produk dari pemalsuan melalui QR Code yang terenkripsi dengan baik.
Sebagai platform yang mengakomodir program loyalty dari klien, pengguna akan mendapatkan sejumlah poin saat memindai QR Code dari Shieldtag dan dapat ditukarkan menjadi reward.
4. NUXCLE (Green & Clean Tech Track)
Nuxcle mengembangkan kendaraan listrik berupa skateboard listrik dengan brand @zuboard, Electric Bikes (Prototype) dan Electric Scooter (Prototype).
Terdapat juga layanan Konversi Kendaraan Listrik untuk kendaraan roda dua konvensional di Indonesia agar tidak menjadi sampah di masa depan, serta membantu masyarakat menghemat lebih dari 5x lipat biaya bulanan untuk pembelian bahan bakar, sembari memperlambat laju pemanasan global dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular yang berfokus pada proses reducing, reusing, dan recycling.
5. Databiota (Green & Clean Tech Track)
Databiota adalah startup bioteknologi daur ulang emisi karbon yang menggunakan data, teknologi, dan mikroorganisme untuk mengubah karbon dioksida (CO2) di udara menjadi sumber protein berkelanjutan.
Tujuannya adalah untuk melindungi alam dengan kolaborasi, visualisasi, monitoring, dan mitigasi.
6. myECO (Green & Clean Tech Track)
Startup ini memberikan solusi kepada masyarakat agar mampu mengurangi biaya hidup dari konsumsi listrik dengan menghasilkan produk yang dapat memantau dan mengontrol konsumsi listrik, memberikan riwayat dan peramalan biaya, analisis penghematan yang digunakan secara multiplatform.
myECO juga menyajikan manajemen perangkat listrik berbasis Internet of Things (IoT) dari mana saja dan kapan saja melalui aplikasi myECO.
7. Nightspade (Gaming Track)
Nightspade adalah startup yang membuat game untuk perangkat berbasis iOS, Android, Web, PC, PS4, dan Xbox One.
Startup digital ini mencoba mendorong penggunaan blockchain di industri games dan menunjukkan kepada dunia bahwa blockchain juga bisa ramah lingkungan.
8. Redamantine Studios (Gaming Track)
Redamantine Studios –sebelumnya dikenal sebagai Sweet Potato Studio– fokus pada gameplay yang unik. Redamantine mengembangkan game yang menjunjung tinggi nilai-nilai pembuatan game berdasarkan kualitas dan daya jual.
Baca juga: Selain JD.ID, Ini Daftar E-commerce yang Gulung Tikar di Indonesia
9. Hisa Games (Gaming Track)
Hisa Games adalah game studio yang membuat games template & assets creator untuk non-developer & developer.
Selain itu, Hisa Games juga berupaya untuk meningkatkan kecepatan dan mengurangi biaya dalam pengembangan game.
10. Female in Action (Health & Education Track)
Aplikasi pemberdayaan perempuan ini menyediakan layanan konsultasi psikolog dan kelas pendampingan.
Aplikasi ini juga dilengkapi oleh fitur pelaporan kekerasan, konsultasi psikolog, dan kelas pendampingan karir dengan professional coach.
11. Fisiohome (Health & Education Track)
Fisiohome menyajikan home visit physiotherapy platform yang menawarkan solusi bagi persoalan gerak dan fungsi tubuh agar pasien mendapatkan pelayanan fisioterapi kapan pun dan di mana pun
Fisiohome menjembatani pengguna dengan fisioterapis secara cepat. Pengguna hanya tinggal menunggu di rumah untuk mendapatkan pelayanan fisioterapis pilihan mereka.
12. Lingo Talk (Health & Education Track)
LingoTalk adalah platform pembelajaran bahasa, dari Bahasa Inggris, Mandarin, Korea, Indonesia, Jepang, Thailand, Arab, Prancis, Spanyol, hingga Jerman.
LingoTalk sendiri menyediakan 4 level yang dapat dipilih, yaitu Elementary, Beginner, Intermediate, dan Upper Intermediate.