Kenalan dengan ‘Smart Building’, Gedung Pintar Ramah Lingkungan

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– Konsep ‘smart’ sudah diterapkan di berbagai komponen kehidupan sehari-hari, dari yang simple seperti smartphone hingga yang levelnya cukup luas, yaitu smart city.

Kali ini, konsep cerdas ini diterapkan juga dalam pembangunan gedung, baik itu gedung kantoran, industri, universitas hingga rumah sakit.

Seperti yang kita tahu, gedung merupakan tempat yang cukup esensial di kehidupan sehari-hari, maka dari itu, kenyamanan dan keamanan saat berada di gedung menjadi poin penting yang harus dipenuhi.

Demi memenuhi hal ini, teknologi pun masuk untuk mencerdaskan elemen-elemen sebuah gedung dengan konsep ‘Smart Building’.

Mengutip dari Telkom Digital Solution, Smart Building merupakan bangunan yang memiliki kemampuanintelligent buildingdanGreen Buildingdimana pengelolaan dan pengontrolan operasional infrastruktur elektronik di dalam bangunan dilakukan secara otomatis dan terintegrasi.

Dalam acara Uzone Talks, Kamis, (26/01), VP Product Incubation & Management Telkom Property, Ruby Hendrarto Wijoseno mengatakan ekosistem di Smart Building dapat dikendalikan dan dimonitor melalui sebuah sistem.

Baca juga:Kejagung Periksa 3 Saksi Baru Korupsi BTS 4G, Ada Dirjen IKP Kominfo

“Smart building ini akan menyatu dengan ekosistem di sekitarnya, termasuk smart parking. Namun, yang terpenting adalah, sebuah smart building ini dapat dikontrol by sistem,” ujarnya.

Misalnya, dengan kehadiranbuilding managementataucontrol roomyang bisa memantau berbagai kinerja perangkat gedung dari jarak jauh, seperti lift, pintu, hingga lampu.

Device-device IoT (Internet of Things) menjadi salah satu elemen penting dalam sebuah gedung cerdas, seperti sensor, software, konektivitas dalam jaringan. 

Tugasnya, untuk memantau dan mendeteksi kondisi dari gedung itu sendiri untuk mengoptimalkan sistem operasi dan lingkungan dari gedung itu sendiri.

Banyak yang mengira kalau Smart Building ini hanya akan bekerja jika ada internet, nyatanya tidak demikian karena  perangkat di sebuah gedung terhubung melalui sistem LAN.

“Apa yang dipasang di dalam gedung semuanya secara sistem terkoneksi dengan kabel melaluicontrol room, dan internet digunakan pada saatmobileke luar gedung,” kata Ruby.

Jadi, tanpa ada internet pun kinerja di gedung cerdas ini tidak ada masalah, karena secara sistem perangkat-perangkat ini terhubung melalui jalur kabel yang dinamakan jaringan LAN.

Ia menjelaskan kalau penggunaan internet di smart building adalah untuk pemantauan dari jarak jauh khususnya dari luar gedung.

Lalu, bagaimana pengaruh dari Smart Building ini?.

Smart Building mampu memberikan pengaruh yang cukup besar, seperti kenyamanan dan kemudahan, termasuk efisiensi waktu. Selain itu, Smart Building ini juga berpengaruh untuk sirkulasi udara yang lebih baik, lampu yang menyesuaikan dan lainnya.

Baca juga: 7 Kota Ini Sudah Terapkan Program Smart City di Indonesia, Lho

Salah satu konsep dari Smart Building adalah Green Building dimana sebuah gedung dirancang untuk menghemat energi dan mengurangi emisi karbon. 

Contohnya, mengurangi penggunaan daya listrik karena teknologi Smart Building dapat mengendalikan penggunaan perangkat yang tidak digunakan, selain itu bangunan ‘pintar’ juga bisa menjadi PLTS yang mampu mengurangi biaya listrik hingga 15-30 persen per bulannya.

Saat ini, Smart Building di Indonesia terus diterapkan di berbagai gedung. Salah satunya di gedung-gedung Telkom di seluruh Indonesia.

Gedung Telkom TLT di Surabaya menjadi salah satu contoh Smart Building yang memiliki ekosistem lengkap dan canggih, dan selanjutnya akan merambah ke gedung Telkom lainnya.