Kenali Gejala Masuk Angin
Pada umumnya, jika orang masuk angin, ia ingin minta dipijat, dikerik, mandi air panas yang dicampur macam-macam ramuan, atau hanya minum obat masuk angin yang dibeli di warung.
Sebenarnya dalam ilmu medis atau dunia kedokteran tidak ada istilah “masuk angin”. Gejala-gejala yang ditimbulkan seperti, perut kembung, nyeri otot, pusing, sakit tenggorokan, bersin-bersin, sampai batuk dan pilek, merupakan gejala-gejala dari penyakit lain. Penyakit yang diderita bisa bermacam-macam, tergantung gejalanya.
Perut kembung misalnya, secara medis didiagnosa sebagai gejala maag atau adanya gangguan lambung dan gangguan pencernaan lainnya. Sedangkan, pusing, sakit tenggorokan, bersin, batuk dan pilek bisa merupakan gejala flu. Badan pegal atau nyeri otot bisa disebabkan karena Anda terlalu capek dan kurang istirahat.
Kebanyakan orang mendiagnosa dirinya sendiri dengan pendapat umum – masuk angin. Lalu mengobati dirinya sendiri dengan cara kerikan, yang dianggap lebih manjur daripada obat-obatan. Sebenarnya kerikan hanyalah mengalihkan rasa sakit yang diderita pasien, tetapi tidak bisa mengobati penyakit itu. Kerikan dapat menyebabkan aliran darah ke kulit lebih lancar, sehingga badan terasa lebih segar. Kerikan prinsipnya sama dengan bekam. Kerikan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah yang sudah tidak berfungsi dengan baik atau yang banyak mengandung CO2 akibat polusi. Artinya, kerikan dapat mengeluarkan polutan dalam darah.
Namun demikian, kerikan biasanya dapat menimbulkan ketagihan atau kecanduan. Orang yang sudah terbiasa dikerik merasa belum benar-benar sembuh jika belum menjalani ritual itu. Padahal, terlalu sering melakukan kerikan atau pun bekam bisa membuat pori-pori kulit lebih lebar. Pada bekam kadang timbul luka, yang bila tidak diikuti tindakan sterilisasi pada luka dapat menyebabkan infeksi kulit.
Dari sudut pandang medis, untuk mengatasi “masuk angin” yang Anda alami, dokter biasanya memberikan obat-obatan yang meningkatkan gerakan lambung dan usus (misalnya: golongan domperidone dan cisapride), obat yang mengurangi gas lambung, seperti simeticone. Untuk keluhan sakit otot dan nyeri kepala, dokter memberikan golongan analgetik yang berefek samping minimal bagi lambung.
Itu bila gejala yang Anda rasakan ringan. Namun, apa yang dianggap oleh umum sebagai masuk angin yang biasa mungkin saja berakibat fatal. Ketika di tengah-tengah gejala masuk angin itu Anda merasakan “sesak”, waspadalah. Itu mungkin mengarah pada masalah jantung koroner. Ketidaktahuan itulah yang kemudian mengakibatkan kematian mendadak - “angin duduk”, kata orang.
Pada kasus seperti ini, biasanya yang terjadi adalah penyumbatan pada cabang kanan dari arteri koroner. Jadi, itu sama sekali bukan masuk angin biasa. Gejala yang Anda kira masuk angin itu disebabkan oleh gangguan pada jantung.
Kontributor: Dr. Teuku Bahdar Djohar, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam dari RS. Premier Bintaro.