Kenali Gejala Sipilis Pada Wanita yang Bisa Berakibat Fatal

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Sipilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Sama seperti penyakit kelamin menular lainnya, sipilis dapat menyebar melalui berbagai jenis kontak seksual, seperti saat berciuman.

Sipilis, dikenal juga sebagai penyakit raja singa, juga dapat menyebar dari ibu yang terinfeksi kepada janin dalam kandungannya atau pada bayi pada saat lahir. Sipilis bawaan dari ibu ke anak dapat meningkatkan risiko keguguran, bayi lahir mati, atau kematian bayi dalam beberapa hari setelah kelahiran.

Sipilis dapat dengan mudah diobati, terutama jika terdeteksi di tahap awal. Oleh karena itu, sangat penting untuk dapat menyadari gejala sipilis pada wanita sejak dini agar Anda bisa mendapatkan pertolongan medis secepat mungkin. Setelah sembuh, sipilis tidak bisa terulang dengan sendirinya. Tapi, Anda bisa terinfeksi kembali jika Anda memiliki kontak seksual dengan seseorang yang memiliki sipilis.

Sipilis berkembang secara bertahap, dan gejalanya bervariasi di setiap tahapan. Gejala antar tahapan juga mungkin timbul tumpang tindih satu sama lainnya, dan gejala tidak selalu terjadi dalam urutan yang sama. Anda mungkin saja terinfeksi dengan raja singat dan tidak menyadari gejala apapun selama bertahun-tahun.

Gejala sipilis pada wanita di tahap pertama

Timbul sariawan kemerahan (Chancre)

Sariawan kemerahan kecil yang tidak terasa sakit pada labia (bibir luar vagina) dan di dalam vagina, rektum (bukaan anus), atau di dalam mulut adalah kecurigaan paling awal dari sipilis. Sariawan ini disebut chancre. Chancre dapat berkembang mulai dari 10 hingga 90 hari setelah infeksi awal, dengan waktu rata-rata 21 hari setelah infeksi sampai gejala pertama berkembang.

Sariawan ini sering kali luput untuk segera disadari oleh pengidap sipilis, apalagi jika sariawan timbul di dalam leher rahim atau di dalam bukaan vagina. Pembengkakan kelenjar getah bening dapat terjadi di dekat daerah chancre.

BACA JUGA:8 Kebiasaan Ini Bikin Vagina Anda Berbau Tak Sedap

Chancre biasanya berlangsung selama 3 sampai 6 minggu, bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan, dan dapat meninggalkan bekas luka tipis. Tapi meskipun chancre telah sembuh, jejak sipilis masih ada dalam tubuh dan Anda masih bisa menularkan infeksi kepada orang lain. Sipilis ditularkan melalui kontak langsung dengan sariawan tersebut selama aktivitas seksual, termasuk seks oral.

Gejala sipilis pada wanita di tahap sekunder

Timbul ruam kemerahan di kulit

Gejala sipilis sekunder ditandai dengan ruam kemerahan di kulit yang muncul 2 sampai 12 minggu setelah chancre berkembang dan kadang sebelum sempat sembuh total. Ruam biasanya terdiri dari lesi kulit datar atau sedikit terangkat berwarna cokelat kemerahan, kecil (kurang dari 2 cm), dan terasa padat, yang timbul di seluruh tubuh,  seringnya timbul di telapak tangan dan/atau kaki. Ruam mungkin terlihat seperti masalah kulit umum lainnya.

Selain ruam, luka kecil terbuka seperti kutil lembap yang mungkin berisi nanah mungkin muncul di selaput lendir, seperti di dalam mulut atau vagina. Pada orang yang berkulit gelap, luka mungkin memiliki warna yang lebih muda dari kulit di sekitarnya. Ruam kulit dan kutil ini sangat menular. Ruam kulit biasanya sembuh dalam waktu 2 bulan dengan sendirinya tanpa bekas jaringan parut. Setelah penyembuhan, perubahan warna kulit dapat terjadi. Tapi meskipun ruam kulit telah sembuh, jejak sipilis masih ada dan Anda masih bisa menularkan infeksi kepada orang lain.

Gejala lain juga dapat terjadi, yang berarti bahwa infeksi telah menyebar ke seluruh tubuh, misalnya:

  • Demam ringan yang kurang dari 38ºC
  • Sakit tenggorokan
  • Kelelahan atau ketidaknyamanan tubuh yang samar-samar
  • Penurunan berat badan
  • Rambut rontok di beberapa bagian, terutama di alis, bulu mata, dan rambut di puncak kepala
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Gejala gangguan sistem saraf, seperti leher kaku, sakit kepala, mudah marah, paralysis (kelumpuhan), refleks yang tidak sama, dan ukuran pupil mata yang tidak teratur
  • Bercak putih di hidung, mulut, dan vagina
  • Nyeri sendi

BACA JUGA:9 Penyebab Munculnya Bisul dan Benjolan di Bibir Vagina

Gejala ini akan hilang denan sendirinya terlepas dari apakah Anda menerima pengobatan atau tidak. Namun, tanpa pengobatan Anda masih akan terinfeksi. Seseorang akan sangat menular selama tahap sekunder ini.

Gejala sipilis pada wanita di tahap ketiga (laten)

Tak ada gejala fisik yang tampak selain kerusakan organ dalam

Jika tidak diobati, infeksi akan berlanjut ke tahap laten (tersembunyi). Tahap laten didefinisikan sebagai satu tahun setelah seseorang terinfeksi. Setelah ruam sekunder tahap hilang, orang tersebut tidak akan memiliki gejala untuk beberapa lama. Periode laten mungkin bisa sesingkat 1 tahun atau berkisar dari 5 sampai 20 tahun.

Gejala sipilis di tahap ketiga ditandai dengan kerusakan sejumlah sistem organ dan bahkan bisa berakibat fatal. Sipilis tersier dapat menyebabkan kerusakan otak (menyebabkan stroke, kebingungan mental, meningitis), saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan sendi. Gejala yang dapat dihasil di tahap akhir sifilis termasuk masalah dengan gerakan, hilangnya penglihatan secara bertahap, demensia, kelumpuhan, dan mati rasa. Neurosipilis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kerusakan Sistem saraf pusat dan perubahan dalam fungsi neurologis. Kematian dapat terjadi sebagai komplikasi dari kerusakan organ.

Sering selama tahap ini, diagnosis yang akurat hanya dapat dilakukan melalui tes darah, sejarah medis pribadi, atau kelahiran anak dengan sifilis kongenital. Seseorang mungkin menular selama periode laten walau tidak ada gejala yang hadir.

Gejala sipilis pada wanita di tahap akhir (kambuhan)

Sekitar 20 sampai 30 dari 100 orang dengan sifilis dapat mengalami infeksi kambuhan selama tahap laten. Infeksi kambuhan berarti Anda sudah bebas gejala sipilis tapi kemudian mulai mengalami gejala lagi. Kambuh dapat terjadi beberapa kali.

BACA JUGA:5 Cara Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Vagina

Ketika kambuh tidak lagi terjadi, seseorang tidak akan menularkan sipilis melalui kontak. Tapi seorang wanita di tahap laten sifilis masih bisa menularkan infeksi tersebut kepada bayi dalam kandungannya dan mungkin memiliki keguguran, bayi lahir mati saat persalinan, atau melahirkan bayi yang membawa gejala sipilis kongenital.