Kenali Manfaat Asuransi untuk Si Lajang

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising


Cukup banyak saat ini dewasa yang masih berstatus lajang atau tidak terikat dengan suatu pernikahan. Penyebabnya ada banyak, mulai dari belum menemukan jodoh hingga kembali melajang karena bercerai.

Apapun penyebab dan kondisinya, bagi orang yang lajang cukup banyak yang mempunyai pertanyaan, perlukah memiliki asuransi?

Mengurangi Beban Pikiran

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, sebaiknya kita perlu kembali mengingat esensi dari perlunya asuransi. Asuransi merupakan suatu perlindungan secara finansial apabila terjadi risiko pada tertanggung. Contohnya bila tertanggung sakit, maka asuransi memberikan perlindungan berupa penggantian atau pertanggungan biaya medis bagi tertanggung.

Sehingga dapat mengurangi beban pikiran dari tertanggung atau keluarga mengenai biaya yang harus dikeluarkan. Bila tertanggung memiliki tanggungan untuk memenuhi kebutuhan hidup orang lain, misalnya anak atau keluarga, maka asuransi jiwa berfungsi untuk memberikan tambahan dana secara finansial agar anak atau keluarga tersebut dapat membiayai kebutuhan hidup mereka.

Menjamin Ketika Terjadi Musibah

Seperti dijelaskan di atas, maka orang yang lajang pun pasti mengalami suatu risiko yaitu kemungkinan sakit atau mengalami kecelakaan. Dengan demikian, orang yang lajang baik berusia dewasa muda ataupun yang cukup berumur memerlukan asuransi kesehatan untuk memberikan perlindungan agar apabila orang tersebut sakit maka ada asuransi yang dapat membantu dia untuk membayar biaya pengobatan.

Mungkin ada yang berpikir bahwa mengapa tidak menggunakan tabungan pribadi untuk membayar biaya tersebut? Hal ini memang memungkinkan bila mempunyai tabungan dalam jumlah besar, namun harus diantisipasi apabila kondisi sakit mengganggu orang tersebut dalam bekerja, maka tentu penghasilan akan terganggu. Hal ini tentu berbahaya dari sisi finansial sehingga diperlukan asuransi.

Artikel ini merupakan kerjasama antaraRepublika.co.iddenganCermati.com, portal pembanding produk keuangan Indonesia