Kenapa Payung Jokowi Warna Biru?

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising


TEMPO.CO,Jakarta– Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, menyinggung soal payung dan jaket Presiden Joko Widodo saat memberi kata sambutan di acara Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Outlook 2017 di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Desember 2016.

Soal jaket dan payung, yang sempat viral itu, disebutkan Wiranto ketika membahas tentang kepemimpinan. Wiranto bercerita, dia termasuk yang menemani Jokowi datang ke Aksi Damai 212 di Monumen Nasional pada 2 Desember 2016. “Tatkala hujan, Presiden pakai payung, payungnya warna biru,” kata Wiranto mengundang tawa hadirin. Menurut dia, orang-orang pun lalu mencari payung warna biru supaya sama dengan presiden.

Wiranto mengatakan Jokowi tidak sengaja memilih payung yang berwarna biru. “Karena hujan maka dicari payung, yang ada payung warna biru, karena bekas payung presiden sebelumnya, Pak SBY,” ucap Wiranto, membuat yang lain tertawa.

Dia juga melanjutkan Jokowi bukan mencari biru karena warna itu pertanda cinta atau kasih sayang. “Tapi kenyataannya begitu, orang tidak tahu asal usulnya,” kata dia.

Pada demonstrasi besar-besaran pada 4 November 2016, pakaian yang dikenakan Jokowi juga mendapat perhatian. “Presiden press rilis pakai jaket merek Zara, habis semua persediaan jaket Zara. Sampai teman saya beli di Malaysia karena ingin seperti presiden,” kata Wiranto lagi.

Artinya, kata dia, pemimpin betul-betul orang yang selalu diikuti dan menjadi panutan. Wiranto mengatakan semakin tradisional masyarakat, kekuatan pemimpin menjadi panutan juga semakin kuat. “Pemimpin selalu menjadi tauladan. Pemimpin itu yang terpilih memang mempunyai kapasitas, kompetensi, dan integritas sebagai pemimpin.”

REZKI ALVIONITASARI