Keren, Mahasiswi Ini Rancang Pakaian untuk Penyandang Disabilitas
Seorang mahasiswi dari Universitas Nottingham Trent memukau banyak orang di acara kelulusannya dengan koleksi pakaian inovatif yang dirancang untuk para penyandang disabilitas.
Evie Ashwin memamerkan koleksi adaptifnya sebagai bagian dari Graduate Fashion Week, dan setiap busana dikenakan oleh seorang model yang memiliki cacat fisik.
DilansirMetro, koleksi Evie bertujuan untuk mengatasi masalah penyandang disabilitas dalam industri mode dan berusaha bahwa mode seharusnya dapat diakses sepenuhnya untuk semua orang.
"Saya ingin konsep yang mencerminkan inklusivitas dan rasa memiliki yang kuat dalam komunitas," kata Evie.
Kita semua, lanjut Evie memiliki harapan yang berbeda pada pakaian kita. Kita selalu menggunakan pakaian untuk mengekspresikan kepribadian kita dan karenanya kita memilih pakaian yang pas dengan kita.
"Melalui pakaian kita bisa menyesuaikan diri dengan teman sebaya kita, jadi kita membutuhkan pakaian agar modis dan menjadi tren," ujar dia.
Ketika kita menemukan pakaian yang tepat, kata Evi dalam acara kelulusannya, itu tak hanya dapat meningkatkan penampilan kita, tapi juga membuat kita merasa lebih baik dan percaya diri tentang diri kita sendiri.
"Namun, sebagian besar industri mode membuat pakaian untuk sosok yang sehat, dengan sedikit atau tanpa memperhatikan cacat fisik yang di alami banyak masyarakat," ungkap Evi lagi.
Evie bangga bahwa koleksinya dinilai sebagai sesuatu yang positif.
"Konsep saya didasarkan pada budaya sepakbola. Alasan mengapa saya melihat sepakbola adalah karena ini adalah komunitas di mana setiap orang merasa menjadi bagian di dalamnya, tidak ada yang ditinggalkan," kata Evie.
"Saya melihat slogan 'Kekuatan dalam Persatuan' dan saya percaya ini busa merangkum ini koleksi saya, terutama semangat dan persaudaraan mereka untuk satu sama lain. Saya merasa waktunya tepat, ada banyak pembicaraan tentang kesehatan mental di media dan kepositifan tubuh, sudah saatnya kita berbicara tentang desain inklusif juga," ujar dia lagi.
Evie menggunakan kuesioner untuk berusaha memahami masalah yang dimiliki penyandang disabilitas terkait pakaian.
Dia juga menjangkau berbagai perusahaan yang mengampanyekan kesetaraan bagi para penyandang disabilitas, serta perusahaan olahraga kursi roda, RGK Wheelchairs.
"Keindahan dalam koleksi saya adalah meskipun desain saya adaptif, Anda tidak akan pernah tahu dengan melihat pakaian saya. Ini karena saya telah menyembunyikan fastenings yang mudah untuk balutan cepat dan independen, misalnya, ritsleting magnetik, snap taping dan magnet untuk kancing," ujar dia.
"Gagasan di balik desain saya adalah dapat dipakai oleh siapa saja, baik Anda memiliki cacat atau tidak. Saya ingin desain saya dapat diakses oleh semua orang. Saya ingin disabilitas dimasukkan dalam pendekatan desainer sejak awal," tutup dia.
Graduation Fashion Week adalah perayaan koleksi imajinatif dan inovatif dari tujuh universitas termasuk Bath Spa, Birmingham City, Nottingham Trent, Manchester School of Art, Manchester Fashion Institute, Edinburgh College of Arts dan Ravensbourne.
Berita Terkait:
- Matahari dan Desainer IFF Gelar Kolaborasi Ramadan Fashion Festival
- Ramadan In Style di Plaza Indonesia, Berikan Inspirasi Busana Lebaran 2019
- Hadiri Fashion Show Amal, Menteri Yohana Sampaikan Pesan Perlindungan Anak
- Lulusan Fashion MDIS Tampilkan Koleksi dengan Pesan Sosial
- Victoria's Secret Fashion Show Kabarnya Tak Tayang Lagi di TV, Mengapa?