Kerjasama Kominfo dan Jepang Berlanjut, Perkuat 5G, AI dan Big Data

pada 1 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id –Pemerintah Indonesia sepakat untuk melanjutkan kerja sama dengan Pemerintah Jepang dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, penyiaran serta layanan pos.

Sebelumnya, Memorandum of Cooperation antara Indonesia dan Jepang berakhir di tahun 2020 lalu. Tahun ini, Indonesia dan Jepang kembali mendorong kerja sama yang sejalan dengan agenda pemerintah dalam mengakselerasi transformasi digital.

Kedua negara ini akan bekerja sama dalam pengembangan di beberapa sektor, termasuk 5G, kecerdasan artifisial (AI), dan big data.

Wakil MIC Jepang Komri Taku menyambut baik usulan Indonesia mengenai  pengembangan kerja sama sektor digital, terutama berkaitan dengan pemanfaatan teknologi 5G, AI dan data.

 

 

“Terutama mengenai standar dan penerapan kebijakan pada AI yang dapat meningkatkan pemanfaatan AI, dan mencegah risiko yang ditimbulkan oleh AI,”  kata Wakil Menkominfo, Nezar Patria, Rabu, (11/10) lalu di Tokyo, Jepang.

Nezar menambahkan, “Kerja sama MoC ini meliputi pertukaran informasi, regulasi dan kebijakan, peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan bantuan teknis, dukungan kerja sama lembaga dan organisasi terkait, serta pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan langkah terbaik.”

Saat ini, pemerintah Indonesia sendiri diketahui sedang melakukan pengembangan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang mungkin dapat dikolaborasikan dengan Jepang, termasuk pembangunan pusat data.

kerja sama kali ini diharapkan bisa meningkat secara signifikan dan bisa membuka peluang investasi bagi perusahaan Jepang di Indonesia.

Apalagi saat ini Indonesia merupakan ketua ASEAN dan Jepang sebagai Ketua G7 akan dapat memanfaatkan momentum Peringatan 50 Tahun Kerja Sama ASEAN dan Jepang.  

 

 

“Indonesia tengah mengeksplorasi kerja sama dengan Jepang terkait ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA), dan kami terbuka untuk peluang investasi di sektor teknologi digital,” ujarnya.

Wamen Nezar Patria juga mengapresiasi rencana investasi beberapa perusahaan teknologi Jepang di Indonesia, salah satunya perusahaan yang menyediakan strategi informasi dan data dalam penanggulangan bencana.

Indonesia diharapkan bisa bergabung dalam kegiatan Open RAN Symposium yang akan diselenggarakan pada awal November 2023 mendatang dan akan mengirimkan perwakilan sekaligus menjadi salah satu pembicara kegiatan tersebut.