Ketika Biopik Pendaratan Bulan ‘First Man’ Tuai Kontroversi

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id— Film ‘First Man’ memang belum dirilis secara komersil, baru ditayangkan di Venice Festival pada akhir Agustus 2018. Tak hanya pujian, biopik ini ternyata menimbulkan kontroversi.

‘First Man’ digarap oleh Damien Chazelle, sutradara yang membesut ‘Whiplash’ dan ‘La La Land’. Biopik ini bisa dibilang dinantikan oleh para pencinta film karena menceritakan peristiwa bersejarah Amerika Serikat yang berhasil menginjakkan kaki di permukaan Bulan.

Pencapaian bergengsi satu ini berlangsung pada Juli 1969 oleh tim misi Apollo 11 berisikan Neil Armstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins.

Nah, ‘First Man’ digarap berdasarkan sudut pandang seorang Armstrong, astronaut dan komandan Apollo 11 yang memiliki titel tambahan sebagai “manusia pertama yang menginjakkan kaki di Bulan”. Karakter Armstrong sendiri diperankan oleh aktor Ryan Gosling.

Mengutip berbagai sumber internasional, saat ‘First Man’ usai ditayangkan, film ini menerima standing ovation selama tiga menit dari para audiens dari industri perfilman.

Lantas, mengapa ‘First Man’ menuai kontroversi?

Film ini disebut-sebut nggak menampilkan adegan Armstrong memasang bendera nasional Amerika Serikat di permukaan Bulan seperti yang selama ini kita sering lihat melalui foto dan rekaman dokumenter.

Gara-gara hal itu, ‘First Man’ langsung dihujat oleh sejumlah pihak, tak terkecuali netizen. Film ini dianggap nggak nasionalis, nggak mendukung patriotisme, hingga dinilai menyembunyikan sejarah penting.

Mengutip Vanity Fair, Senator Florida Marco Rubio sampai mencaci film ini sebagai “total lunacy” atau sepenuhnya gila.


Sebetulnya, ‘First Man’ tetap menampilkan bendera AS di Bulan, hanya saja adegan di mana Armstrong (dan Aldrin) memasang dan mengibarkannya absen.

Buzz Aldrin ikut-ikutan nge-twit

Manusia ke-dua yang menginjakkan kaki di Bulan, Buzz Aldrin rupanya turut bersuara mengenai hal ini. Hanya saja dia tidak menunjukkannya dengan eksplisit.

Pada 3 September kemarin, Aldrin melalui akun Twitternya mempublikasikan dua foto legendaris ketika dia dan Armstrong mengibarkan bendera AS di Bulan.

Mantan astronaut NASA itu hanya menulis caption dengan banyak tanda pagar seperti #proudtobeanAmerican #freedom #honor #onenation #Apollo11 #July1969 #roadtoApollo50.

Twit Aldrin tersebut langsung dianggap sebagai tanggapan pribadinya terhadap ‘First Man’.

Bahkan, para pengikutnya ramai-ramai membalas twit tersebut dengan berbagai macam reaksi. Ada yang tetap memujinya sebagai orang hebat, pahlawan nasional, sampai mengaitkan dengan ‘First Man’.

“Saya akan membawa bendera ke dalam bioskop, saya akan tempelkan di lengan atau di baju, di topi bisbol, apapun yang dapat mengekspresikan ketidaksukaan saya terhadap keputusan tim produksi yang menghilangkan adegan pemasangan bendera tersebut,” ujar akun bernama @DrTonySoto yang membalas twit Aldrin.

Dapat pembelaan dari anak-anak Armstrong

Sang sutradara, Chazelle akhirnya angkat bicara mengenai kontroversi ini. Mengutip Variety, sutradara usia 33 tahun itu menjelaskan sudut pandang yang ingin ditunjukan melalui ‘First Man’.

“Saya tetap menampilkan bendera yang sedang berkibar di permukaan Bulan, tapi adegan bendera secara fisik ditanamkan di permukaan adalah satu dari deretan momen Apollo 11 yang saya pilih untuk nggak perlu difokuskan,” kata Chazelle.

Dia melanjutkan, “tentu ini saya nggak ada maksud bersikap politis. Tujuan saya adalah untuk berbagi kepada penonton tentang aspek yang belum terlihat dari misi Amerika menuju Bulan, yakni kisah pribadi seorang Neil Armstrong serta gejolak perasaannya selama misi legendaris itu berlangsung.”

Di samping banyak netizen dan berbagai pihak mengkritik hingga mencaci ‘First Man’, dua anak Amrstrong, Rick dan Mark, justru memiliki pandangan sendiri yang cenderung membela karya film ini.

Menurut mereka, film biopik ini fokus pada hal-hal yang orang kebanyakan nggak tahu tentang sosok Neil Armstrong, mulai dari pengalaman hidupnya sebelum bergabung ke misi Apollo 11 hingga akhirnya berhasil menjadi manusia pertama yang mengunjungi Bulan.

Keduanya bilang, tim produksi menghabiskan beberapa tahun untuk melakukan riset mendalam mengenai seseorang di balik kisah pendaratan Bulan yang begitu fenomenal ini.

“Kendati Neil [Armstrong] nggak menganggap dirinya sebagai pahlawan Amerika, kenyataannya dia memang pahlawan negeri ini. Dia juga seorang teknisi dan pilot, sosok ayah dan sahabat, lelaki yang mengalami tragedi besar dengan penghormatan luar biasa. Ini menjadi alasan mengapa tim sineas memilih untuk fokus pada Neil yang melihat kembali ke Bulan, langkah-langkah kecilnya mengarungi area Little West Crater, dan pengalaman unik nan personal yang melengkapi perjalanan ini,” ucap Rick dan Mark.

Mereka menyambung, “kami tidak merasa film ini tergolong anti-Amerika sama sekali.”

Saat ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai jadwal tayang ‘First Man’ di Indonesia.