Ketika Tank TNI "Ngedrift" di Jalan Raya dan Pelajaran yang Bisa Kita Ambil

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Siapa yang menduga kalau jalan raya yang biasanya dilewati kendaraan-kendaraan beroda bulat berbahan karet, tetiba ada sesosok monster besi yang drifting!

Terkejut? Pasti! Apalagi kita sedang tidak perang. Gak heran kalau kejadian yang sempat terekam kamera tersebut, videonya viral di media sosial.

Bukan ngedrift yang sebenarnya. Istilah itu kami gunakan, berdasarkan pengamatan di video yang memperlihatkan bagaimana tank TNI tersebut meluncur layaknya mobil-mobil balap yang sedang drifting.

BACA JUGA: Harga Sewa Mobil Jenazah Toyota Vellfire yang Membawa Jacob Oetama

Peristiwa itu terjadi di di ruas Jalan Raya Cipatat atau tepatnya depan Polsek Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (10/9/2020).

Video berdurasi 19 detik tersebut menunjukkan ada dua tank yang keluar dari Jalan Saguling, area PLTA Saguling, menuju Jalan Raya Cipatat.

Tank pertama berhasil berbelok dengan mulus. Namun tank kedua terlihat seperti kehilangan traksi atau selip, lalu menghantam sepeda motor dan gerobak penjual gorengan.

Namanya tank ya, efek dari kecelakaan tersebut pun membuat kondisi gerobak terguling rusak tak berbentuk dan gorengan berserakan di tanah, serta empat unit motor bebek remuk tergilas.

Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari kejadian tersebut? Soal bagaimana mempertahankan traksi roda ke permukaan aspal.

Jangankan tank yang rodanya dari baja, sudah pasti tidak ada traksi ke aspal, mobil pun yang rodanya berbahan karet dan dirancang untuk punya traksi pada aspal bisa terjadi kejadian ngedrift seperti itu.

Kita biasa menamakannya gejala oversteer. Adalah kondisi di mana ban belakang yang kehilangan traksi. Ini terjadi pada mobil dengan penggerak roda belakang atau RWD (Rear Wheel Drive).

Efeknya saat di kecepatan tinggi dan mobil dibelokkan, maka bagian belakang mobil akan membuang ke depan. Oversteer ini juga sering disebut dengan ngedrift.

Di mobil pada umumnya, kejadian nge-drift ini disebut sebagai gejala oversteer. Peristiwa yang dialami tank TNI AD di Bandung tersebut juga bisa dialami oleh mobil.

Biasanya, ketika kondisi permukaan jalan memang licin atau basah, diperparah dengan kondisi ban yang sudah tidak optimal, apalagi botak, dan cara pengemudi memperlakukan akselarasi dari mobilnya.

Biasanya, ketika pengemudi mengalami gejala oversteer, malah panik, dan melakukan reaksi terhadap pedal gas, pedal rem dan setir. Padahal, untuk mengoreksi kondisi tersebut diperlukan cara khusus.

Pertama jangan melakukan pengereman secara tiba-tiba. Kemudian jangan memindahkan posisi tangan di setir dan tetap tenang sambil melakukan counter-steer atau “membalas” setir dengan sigap, tapi jangan berlebihan.

Dan terakhir yang gak kalah penting, kurangi kecepatan dengan cara mengurangi tekanan pada pedal gas (untuk mobil berpenggerak roda belakang).

VIDEO Toyota Corolla Cross Review, Mobil yang Punya Bloatware NFC