Ketika Twitter Paksa Netizen 'Kenalan' dengan Safa

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Tiada hari tanpa twitwar, begitulah kira-kira prinsip warga Twitter. Dari yang bahasannya berat soal perekonomian negara, hingga bahasan ringan soal K-Pop pun sering jadi bahan perang warga Twitter.

Contoh nyatanya, di hari Rabu, (18/05/2022) kemarin, sekitar 102 ribu warga Twitter Indonesia ngumpul di fitur Space Twitter. Space Twitter ini berjudul ‘Safa Space’ dan isinya dipenuhi oleh para K-Popers yang sedang menyidang si pemeran utama bernama Safa.

Siapa sih Safa? Kok bisa jadi Trending selama 2 hari? Kok Space-nya rame banget?

Oke, kita bahas satu-satu. Safa ini adalah seorang penggemar boy grup asal Korea Selatan, NCT Dream yangkatanyasuka menebar kebencian terhadap beberapa anggota grup idol tersebut.

Baca juga:Warga Indonesia Diajak Elon Musk Hijrah ke Mars, Minat?

Nah, gak terima denganhate speechyang di-tweet oleh Safa, akhirnya penggemar NCT Dream lain ngamuk dan menyidang Safa lewat Space. Niatnya mau sidang kecil-kecilan, eh justru malah jadi sidang terbuka dengan 100 ribu anggota.

Screenshot Twitter Spaces 'Safa', Rabu, 18 Mei 2022

Nama Safa juga nangkring di trending topic Twitter hingga berita ini diturunkan, Jumat, (20/05/2022) dengan cuitan hingga 157 ribu kali.

Screenshot Trending Twitter 'Safa'

Space dengan durasi sekitar 2 jam 32 menit ini berhasil bikin warganet geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak, ketika ‘menyidang’ Safa yang diketahui berumur 18 tahun, seorang penggemar dengan usia 29 tahun mengancam untuk membawa kasus tersebut ke meja hijau.

Tak hanya itu, Safa juga diancam akan dilaporkan dengan pasal UU ITE ke pihak berwajib, ia pun diminta untuk membuat surat perminta maafan bermaterai.

Bukannya takut, Safa dengan nada santai meladeni omongan mereka satu persatu. Mulai dari menyanggah omongan para penggemar lain dengan meminta pihak yang bersangkutan (pihak idol) untuk menuntut langsung, dan izin pamit untuk mengerjakan tugas karena waktu sudah malam.

Mungkin perkara soal Safa dan Space-nya denganlistenermencapai 100 ribu lebih ini bagi sebagian orang tidak ada manfaatnya, namun dari sini setidaknya kita paham kalau tidak semua hal bisa dibagikan di media sosial, khususnya hate speech.

Begitupun dengan perlakuan ‘cyber-bullying’ secara beramai-ramai dengan dalih ‘diskusi online’ pun tidak dibenarkan dan justru akan berakibat fatal, apalagi membawa pihak dan instansi tertentu seperti kepolisian, nama partai hingga pihak yang tak terlibat.

Safa salah karena dianggap menebar kebencian terhadap orang lain, di sisi lain, oknum penggemar yang menyidangnya pun tidak ada benarnya karena menebar kebencian dan ancaman pada si pelaku.

So, marilah kita bijak dalam bermedia sosial, mulai dari menjaga ketikan, mencoba mengurangiengagementdengan pihak-pihak yang kemungkinan menciptakan masalah, dan jika sudah merasa ‘berlebihan’ ketika bermain medsos, alangkah baiknya untuk beristirahat sejenak dari media sosial.