Kimberly Ryder Sulit Akting Melawan 3 Aktor Jepang

pada 13 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Kimberly Ryder terpilih menjadi satu-satunya aktris Indonesia yang turut serta dalam mini seriesSecret Sky. Ia mengaku sangat bangga karena bisa beradu akting dengan tiga aktor Jepang, Kaoutaro Kakimoto, Shin Konno dan So Takei.

“Senang sekali menjadi bagian dari proyek ini, karena saya satu-satunya pemain dari Indonesia, dan semua lainnya, ketiga cowok pemain ini semuanya orang Jepang. Saya merasa ini penghormatan untuk saya,” ungkapnya kepada wartawan  usai peluncuran program baruJak Tvdi Jakarta, Jumat (6/1).
 
Namun Kimberly mengaku mengalami kesulitan dalam beradu akting dengan aktor Jepang tersebut. Ini lantaran bahasa mereka berbeda. Namun Kimberly punya kiat mengatasinya. “Kesulitan mungkin memang awalnya tidak adareading, saya sampai sana ketemu pertama kalinya. Keesokan harinya syuting, kita dapatchemistrysambil jalani syuting,” jelasnya.

Ia menjelaskan awalnya pihak pembuat film berencana syuting awal-awal hari itu sudah mausceneakhir. Tapi ternyata tidak memungkinkan, karenachemistrynya belum sampai sana. Jadi diundur dan mereka lebih mengikuti skenario. “Jadipartpertama dulu di ambil,partkedua, jadi kita dapatinchemistrynya itu dengan cara seru. Kala kita pindah lokasi, di bus duduknya barengan kita ngobrol. Terus pasbreaklagi makan, ngobrol lagi, duduk barengan lagi, jadi lucuaja sih, serubanget,” tambahnya.

Selain itu, kesulitan lain syuting di Jepang, menurutnya karena cuaca yang berbeda. Salah satusceneterakhir adasceneyang sangat emosional dan mereka syuting di atas Roppongi Hills lantai 52. Saat itu kondisi pun sedang hujan. Belum lagi syuting dilakukan pukul 12 malam sampai pukul dua dini hari. “Saya kedinginan, lagi awalwinterdi sana, jadi bisa dibayangkan gimana kita harus fokus, skenarionya, emosinya, dengan semua situasi yang kurang menolong juga," ujarnya.

Bagaimana dengan bahasanya? Kimberly mengaku dia sendiri pakai bahasa Inggris. Jika berdialog dengan diri sendiri memang pakai bahasa Indonesia dan bahasa Jepang juga. Lalu saatngobroldengan aktor Jepang tersebut dia menggunakan bahasa Inggris. Sayangnya mereka berbahasa Inggris tidak terlalu fasih, sehingga Kimberly kadang juga harus pakai bahasa tubuh.

“Kadang ada kata-kata yang salingenggak ngerti.Enggakada penerjemah yang dekat kita. Jadinya kita coba pakaigoogle translate,nyari foto kita kasih lihat. Kita ngobrolnya pakai perasaan, pakai mata, pakai hati, jadienggakmasalah. Kita masihnyambungsemuanya. Ya mencoba nyaman dekat denga mereka supayachemsitrynya juga dapat,” jelasnya.

Menurutnya walaupun berbeda bahasa, kalau semua aktor serius dengan aktingnya, professional, pakai perasaan, semua bisanyambung. “Kalau pihak satunya cobamancingterus, tapi kalau satunya lagi sudahgitusaja, yaenggakdapat,” ujarnya.