Kiper Semen Padang: Choirul Huda Berbeda Sebelum Meninggal

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Kiper Semen Padang, Jandia Eka Putra, mengatakan ada yang berbeda dengan kiper Persela Lamongan Choirul Huda sebelum kiper 38 tahun itu meninggal di RSUD Dr Soegiri Lamongan, Minggu (15/10).

Jandia memang tidak bermain ketika Semen Padang dikalahkan Persela 0-2 pada lanjutan Liga 1 2017 di Stadion Surajaya. Namun, Jandia mengaku sempat berbicara dengan Choirul sebelum pertandingan.

Jandia mengatakan Choirul tidak berbicara banyak ketika keduanya bertemu saat pemanasan sebelum pertandingan. Namun, Jandia menganggap ada yang beda dari Choirul saat pertandingan berlangsung.

“Pas ngobrol tidak ada yang aneh. Seperti biasa saja bercanda sama dia (Choirul),” ucap Jandia kepadaCNNIndonesia.com, Senin (16/10).

Choirul Huda dianggap Jandia Eka Putra lebih bercahaya sebelum meninggal. (ANTARA FOTO/Rahbani Syahputra)

“Saya justru melihat ada yang beda pas pertandingan kemarin. Bedanya itu ada di parasnya yang lebih rapih, lebih ganteng, lebih bercahaya mukanya,” sambung Jandia.

Choirul tidak sadarkan diri saat laga Persela melawan Semen Padang memasuki menit ke-45. Kiper yang memperkuat Persela sejak 1999 itu tidak sadarkan diri setelah bertabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues.

Choirul Huda ketika mendapat perawatan dari tim medis setelah tidak sadarkan diri. (ANTARA FOTO/Rahbani Syahputra)

Jandia kemudian mengungkapkan sejumlah kenangannya bersama Choirul ketika sama-sama memperkuat Timnas indonesia. Menurut Jandia, Choirul adalah sosok yang baik, gemar bercanda, sopan, dan suka mengayomi pemain yang lebih muda.

“Satu hal yang paling berkesan dari Choirul dia itu suka ngopi. Sampai saya bilang dia itu 'Cak Kopi'. Bangun tidur saja dia langsung ngopi, saya tahu itu ketika saya sekamar sama dia selama tiga minggu di Timnas,” ucap Jandia.

Lebih lanjut, Jandia mengaku semula ingin berbicara banyak dengan Choirul usai pertandingan Persela melawan Semen Padang. Kiper 30 tahun itu juga kecewa tidak bisa melihat Choirul untuk kali terakhir karena skuat Semen Padang langsung kembali ke Surabay usai pertandingan.

“Namanya, maut, rezeki dan jodoh itu kan tidak ada yang tahu,” ucap Jandia.

Berita Terkait