Kisah Si Bocah dan Dua Ayam Jago
FC Barcelona memiliki trio MSN (Lionel Messi, Luis Suarez, Neymar). Real Madrid punya trio BBC (Gareth Bale, Karim Benzema, Cristiano Ronaldo). Atletico? Saat ini mereka bermodalkan trio GG plus T.
Sepasang G milik Antoine Griezmann-Kevin Gameiro. T sisanya punya Fernando Torres. Komparasi dengan trio Barcelona dan Madrid relatif tak seimbang memang.
Baik Barcelona maupun Madrid benar-benar menerapkan gaya tiga penyerang. Atletico tidak. Pelatih Diego Simeone lebih berpreferensi menduetkan dua bombernya.
Pada musim ini, orang itu duo Le Coq (ayam jago), julukan untuk pemain asal Prancis: Griezmann dan Gameiro.
Torres alias El Nino (Si Bocah) statusnya pelapis mereka. Begitu juga dengan Angel Correa. Tetapi, trio GG plus T muncul lantaran status mereka yang saat ini memang trio tertajam Atletico di liga, terhitung sampai duel kemenangan besar 5-0 kontra Sporting Gijon pada akhir pekan lalu.
Griezman bikin sepasang gol vs Gijon. Jumlah golnya di liga sampai awal pekan ini sudah empat buah, dari tiga pertandingan alias ratarata 1,3 gol per laga.
Jumlah itu lebih baik dari sisi rasio menit per gol dibandingkan mereka di posisi atas daftar raja gol sementara semodel Messi, Suarez, dan Ruben Castro (Real Betis).
Dengan rasio tadi, kalau main terus di sisa kompetisi, Griezmann bisa mengakhiri La Liga 2016-2017 bermodalkan lebih dari 40 gol! Sulit memang, tapi tak mustahil.
Nama Gameiro masuk papan skor melawan Gijon juga. Gol itu yang kedua musim ini, setelah satu gol pada partai debut kontra Alaves dalam laga pembuka liga.
Dua gol dari empat laga dengan menit penampilan minim (hanya 235 dari maksimal 360 menit), jelas bukan angka jelek buat pemain baru.
"Kami mulai saling mengerti satu sama lain. Kami saling mengisi dan mulai memahami peran masing-masing. Antoine lebih senang main direct, masuk dari sisi luar, dan saya tipe kotak penalti," ujar Gameiro mengenai duetnya dengan Griezmann seperti dilansir Mundo Deportivo.
81 Gol
Torres? Si Bocah menyusul dua ayam jago. Ia main dalam lima partai pertama Atletico pada semua ajang, tetapi lebih sering sebagai pengganti, baik itu buat Grizou atau Gameiro. Torres tumpul dalam empat duel awal, tetapi mulai pecah telur versus Gijon. Tak hanya sekali, tapi dua kali bikin gol dalam kurun cuma 20 menit saja.
Sebuah catatan menyenangkan. Maklum, sudah nyaris satu dekade Torres tak bikin dwigol dalam satu partai liga buat Atletico!
Kali terakhir ia melakukannya dalam partai melawan Gimnastic, dalam duel terakhirnya sebelum Torres pindah ke Liverpool FC pada 27 Mei 2007. Total ada 18 pertandingan di mana Torres bisa bikin dua gol.
Sepasang gol Torres tadi memastikan trio GG plus T sudah mampu bikin delapan gol dari empat partai Atletico di liga, juga menyumbang 80 persen dari seluruh gol tim di kompetisi domestik.
Kalau pada musim lalu, ketiganya total bikin 81 gol di semua ajang klub dan negara. Musim ini, tidak berlebihan kalau Simeone berharap catatan itu terlampaui.
Kepastian tajamnya Trio GG plus T sudah pasti bikin Simeone girang sekaligus pusing. Plus Correa yang juga sudah bikin satu gol di liga, mereka bak menegaskan pendapat sang presiden, Enrique Cerezo, kalau skuat Simeone saat ini ialah yang terbaik sepanjang sejarah Los Colchoneros.