Kita Pakai WhatsApp Seakan Gratis, Padahal Data Bayarannya

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Uzone.id- WhatsApp terus menjadi buah bibir banyak orang, lantaran kebijakan barunya terkait privasi pengguna.

Salah satu yang ditekankan oleh WhatsApp, yaitu pihaknya berhak membagikan data pribadi pengguna ke perusahaan dan produk Facebook, atau pihak ketiga yang diizinkan Facebook. Jika tidak setuju, pengguna tidak bisa lagi memakai WhatsApp.

Terkait hal ini, Anna Larkina, peneliti senior di perusahaanglobal cybersecurityKaspersky pun menyatakan, “Nyatanya memang tidak ada yang sepenuhnya “tidak berbayar”, dan, sayangnya, model bisnis saat ini untuk layanan gratis berarti, kita membayarnya dengan data kita."

Baca juga:Klarifikasi WhatsApp: Kami Tidak Bisa Melihat Isi Percakapan Pengguna

Lebih lanjut, Anna menyatakan, jejaring sosial, beberapamessengerdan mesin pencari menghasilkan uang dari iklan, dan apabila semakin dipersonalisasi semakin baik. Faktanya, Facebook dan perusahaan lain telah melakukan ini melalui layanannya selama beberapa tahun terakhir.

Namun, kabar baiknya adalah sebagian besar perusahaan, termasuk Facebook, bersikap transparan tentang kebijakannya.

Selain itu, Anna menyatakan, “WhatsApp tidak membaca percakapan Anda karena menyertakan enkripsiend-to-end. Yang mereka telusuri hanyalah informasi teknis dan akun.”

Baca juga: WhatsApp Dinilai Monopolistik, Pengguna Cuma Jadi Komoditas

Ke depannya, menurutnya, integrasi antara Facebook dan WhatsApp akan terus meningkat, dan pengguna perlu memutuskan tingkat berbagi informasi apa saja yang mereka kehendaki dan aplikasi perpesanan mana yang mereka sukai.

“Untungnya ada berbagai platform perpesanan alternatif dan saat ini pengguna dapat memutuskan sendiri apa yang terbaik untuk mereka,” lanjutnya.