Koleksi Ikonis Speedmaster dari Omega

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

-BROAD ARROW (1957)

Ini merupakan seri pertama dari jam tangan Speedmaster lansiran Omega. Julukan 'Broken Arrow' berasal dari bagian jarum penunjuknya yang memiliki desain khas. Jam tangan ini tidak hanya merupakan seri Speedmaster pertama, tapi juga jam tangan chronograph pertama di dunia yang dilengkapi skala tachymeter pada bagian bezel-nya. Hingga sekarang, seri ini menjadi salah satu kreasi yang dicari oleh kolektor jam tangan.     

-FIRST OMEGA IN SPACE (1959)

Hal yang membedakan jam tangan ini dari seri pertamanya adalah bagian bezel-nya yang terbuat dari material alumunium berwarna hitam. Bagian jarum penunjuknya pun merupakan tipe 'Alpha'. Tipe Speedmaster ini juga menjadi jam tangan Omega pertama yang dikenakan oleh astronot Walter Schirra pada misi penerbangan Sigma 7 yang merupakan bagian dari Mercury Programme pada tahun 1962. Sejak itulah Omega mulai merintis predikatnya sebagai jam tangan yang cocok untuk perjalanan antariksa.

-THIRD GENERATION (1963)  

Tipe Speedmaster ini menjadi jam tangan pertama yang lulus kualifikasi NASA untuk perjalanan antariksa. Banyak label yang mengikutsertakan koleksi jam tangannya untuk kualifikasi tersebut mengalami kegagalan. Jam tangan ini semakin dikenal setelah menjadi peranti wajib astronot pada misi penerbangan Gemini dan Apollo.

-THE MOONWATCH (1965) 

Ketika Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menjejakkan kakinya di bulan pada tahun 1969, tipe Speedmaster ini turut menyertai keduanya. Setelah misi tersebut, jam tangan ini kerap menyertai beberapa penerbangan ke Bulan. Salah satu keunikan dari tipe Speedmaster ini adalah bagian case-nya yang bergaya asimetris. Pada tipe ini juga tertera predikat 'Professional' untuk pertama kalinya pada bagian dial.  

-MARK III (1971)

Tipe Speedmaster ini merupakan jam tangan pertama Chronograph Omega yang mengusung teknologi self-winding. Mekanisme movement calibre 1040 yang memperkuatnya turut menjadi bukti inovasi yang membedakan seri ini dari jam tangan lain. Beberapa fitur unggulan lainnya adalah jarum chronograph yang mengakomodasi pengukuran 60 menit dan kolom indikator 24-hour day/night pada bagian angka 9.

-SPEEDMASTER 125 (1975)

Selain menjadi bukti perayaan 125 tahun Omega, tipe ini juga merupakan jam tangan automatic chronograph yang mendapatkan sertifikasi Chronometer. Koleksi ini diluncurkan hanya dalam jumlah terbatas, yaitu hanya 2.000 buah saja. Jam tangan ini juga turut menyertai astronot Rusia Vladimir Dzhanibekov dalam ekspedisi antariksa selama 145 hari dan 16 jam pada tahun 1978.

-APOLLO 11 (1980)

Jam tangan ini dilansir untuk memperingati ekspedisi Apollo 11 pada tahun 1969, yang juga mencatatkan predikat 'jam tangan pertama yang dipakai di bulan' bagi label Omega. Tipe yang berwarna keemasan ini merupakan jam tangan Omega yang dilengkapi calibre 861L dan memiliki tampilan display belakang berlapiskan sapphire crystal. Tipe Speedmaster ini diproduksi dalam jumlah terbatas, hanya sebanyak 300 buah.

-SPEEDYMOON (1985)

Dua puluh tahun setelah Speedmaster 'menjelajah' bulan, giliran konsep 'bulan' yang dimasukkan dalam jam tangan Omega. Dikenal dengan julukan 'Speedymoon', jam tangan dengan fitur moonphase ini diluncurkan dalam jumlah 1.300 buah. Tak hanya mengusung fitur pengukuran kalender bulan saja, daya tarik pun turut disiratkan lewat gambar bulan dan bintang pada tampilan dial-nya. 

-PERPETUAL CALENDAR (1991)

Tipe ini diluncurkan sebagai wujud perayaan hari jadi Swiss ke-700 yang uniknya justru ditujukan pada konsumen Jepang. Jumlah koleksi yang dilansir pun benar-benar terbatas, hanya 50 buah saja. Jam tangan ini dikenal sebagai salah satu kreasi Omega paling rumit, karena menggabungkan fitur moonphase dan perpetual calendar yang bisa mengukur hingga tahun 2100.

-JUBILEE (1992) 

Omega pertama kali meluncurkan program 27 CHRO C12 pada tahun 1942 yang kemudian berkembang menjadi teknologi calibre 321 yang digunakan pada kreasi Speedmaster pertama. Untuk merayakan 50 tahun pencapaian tersebut, label tersebut melansir tipe Jubilee 27 CHRO C12 pada tahun 1992. Model yang diluncurkan sebanyak 50 buah ini juga menjadi jam tangan pertama yang mendapatkan sertifikasi COSC.

 

-X-33 (1998)

Tipe X-33 ini juga dikenal dengan julukan 'Mars Watch'. Namanya menyiratkan maksud dari penciptaan seri tersebut, yang memang ditujukan untuk ekspedisi ke planet Mars. Proses pengembangannya memakan waktu hingga lima tahun, Omega bahkan turut berkolaborasi dengan USN 'Blue Angels' dan USAF 'Thunderbirds'. 

 

-FROM THE MOON TO THE MARS (2003)

Jam tangan ini diciptakan sebagai respons terhadap keinginan Amerika Serikat yang hendak membangun pos permanen di luar angkasa sebelum tahun 2020. Pembangunan pos ini konon ditujukan untuk mendorong penelitian lebih lanjut di planet Mars. Daya tarik kreasi ini terlihat pada kombinasi gambar bulan, bumi dan Mars pada bagian dial jam tangan.  

-CO-AXIAL GMT (2005)

Omega dikenal sebagai sebuah koleksi jam tangan yang mengusung pengemabangan teknologi dan seni pembuatan jam tangan. Untuk menciptakan daya kerja movement lebih canggih, seri ini turut diperkuat fitur Co-Axial. Tipe Speedmaster ini juga menggabungkan beberapa komponen ikonis milik Omega, misalnya jarum penunjuk dari seri Broad Arrow, jarum GMT dengan aksen merah, dan cincin 1-23 GMT yang digunakan di antara marker pada bagian dial.

 

-DARK SIDE OF THE MOON (2003)

Tipe ini merupakan Speedmaster yang dibuat dengan material utama ceramic. Desainnya yang bergaya sporty turut mendapatkan sisipan aksen atraktif berupa jarum penunjuk berbahan emas putih 18 karat dan bagian tali berbahan nylon. 

 

-SPEEDMASTER '57 (2015)

Seperti yang tersurat dari namanya, angka '57' mengindikasikan tahun peluncuran seri Speedmaster Omega pertama kalinya. Wujud apresiasi pada koleksi ikonis itu turut ditampilkan lewat penggunaan dial berwarna hitam dengan indeks berwarna beige serta bezel dengan torehan skala tachymeter. George Clooney tampil mengenakan jam tangan tipe ini pada kampanye advertensi yang diluncurkan pada tahun 2016 lalu.    

 

TEKS: DICKY ZULKARNAIN

 

FOTO: DOK. ESQUIRE