Kominfo gagap hadapi serangan ransomware

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dianggap gagap dalam menghadapi serangan ransomware WannaCry alias Wanna Decryptor yang melanda Indonesia pada Sabtu (13/5) lalu.

"Saya lihat jajaran Kominfo gagap dan tak ada protokol yang jelas menghadapi serangan ransomware WannaCRY ini. Menghadapi serangan ini kan butuh koordinasi semua pihak, strategi krisis komunikasi, dan ketegasan juga. Lha itu, situs resmi Kominfo malah down semalam (Minggu, 14/5), ini mencerminkan tak ada protokol yang jelas menghadapi krisis," kritik Direktur Eksekutif Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi Indonesia (LPMII) Kamilov Sagala, Senin (15/5).

Menurutnya, salah satu yang penting kala ada serangan siber adalah masalah komunikasi dengan publik. "Situs resmi itu kan krusial, kok bisa tak diperhitungkan trafik yang datang dalam suasana krisis. Dari situ kan bisa dilihat kualitasnya menangani hal yang lebih penting," sindirnya.

Sementara Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengingatkan Kominfo bahwa Ransomware telah muncul dalam varian lainnya.

"Sudah ada varian kedua yang muncul dari Ransomware ini dan menjadi epidemic secar global, kami mendapat analisa karakter ransomware yang sekarang itu dari malware mampu bersembunyi di balik berbagai aplikasi dan hibernate (tidur) dalam waktu yang cukup lama sebelum bangun kembali berdasarkan waktu yang telah ditentukan," katanya.

Menurutnya, ransomware yang dihadapi sekarang bukan sembarangan tapi masuk kategori "Military Grade". "Kalau sudah seperti ini apa langkah Kominfo? Harus jelas, jangan malah bikin rancu di dunia maya dengan beralih ke sistem operasi lain atau cabut sambungan internet ke PC. Menkominfo itu harus berfikir strategis dalam krisis layaknya seorang CIO. Kalau soal sebarin infografis berupa tip kasih saja Humas. Sampai sekarang saja saya belum dengar itu langkah strategis antisipasi WannaCRY tak menjalar ke infrastruktur kritikal," sungutnya.

Sebelumnya, Ransomware Wannacry menyerang Indonesia dan memakan korban dua Rumah Sakit papan atas. Kominfo sejak Minggu (14/5) memuat tip untuk mengatasi serangan WannaCRY ini di situs resminya. Namun, pada Minggu malam, situs resmi ini down dan baru pulih pada Senin (15/5) pagi. (Baca:Lampu kuning dunia siber)

Juru Bicara Kominfo Noor Iza menjelaskan dikarenakan trafik akses ke server kominfo.go.id sangat tinggi yang biasanya di bawah 20Mbps menjadi 140Mbps maka tumbanglah portal resmi itu. (baca:Kominfo soal WannaCRY)

"Dengan kenaikan jumlah hit bersamaan meningkat tajam sehingga sekarang sedang dilakukan adjusment untuk mengatur beban trafik. Akses kepada siaran pers kominfo (soal WannaCRY) sangat meningkat tajam," katanya, Minggu (14/5) malam.(dn)