Kominfo Ingin Palapa Ring di Kalimantan Rampung Sebelum Ibu Kota Baru
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana membangunPalapa Ringkhusus di Kalimantan Timur (Kaltim). Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Latif yakin infrastruktur tersebut bakal rampung sebelumibu kota negara pindah.
"Kami jamin sebelum pemerintah pindah, telekomunikasi sudah selesai," ujar Anang di sela-sela konferensi pers dalam Forum Merdeka Barat ke-9, Selasa (15/10).
BAKTI pun tengah mengkaji pembangunan infrastruktur telekomunikasi tersebut bersama para operator. Beberapa kajian terkait ketertarikan bisnis pengembangan jaringan, kondisi titik lokasi yang dituju, kekuatan listrik, jalur yang bakal dibangun, hingga penanganan (backup) jika terjadi sesuatu.
Sebelumnya, Menteri Kominfo Rudiantara menyampaikan jaringan telekomunikasi pita lebar (broadband) di Kalimantan Timur sudah tersedia oleh operator maupun pemerintah. Dengan begitu, trafik komunikasi di Kalimantan tidak lagi melalui DKI Jakarta.
Ia pun mengkaji agar layanan ini dapat digunakan untuk skala internasional.“Kami harus tingkatkan lagi keandalannya. Mungkin 5-10 tahundirect gatewayke internasional dari Kalimantan,” kata Rudiantara di kantornya, Jakarta, Senin (26/8).
“Ini mungkin dirancang seberapa besar trafik, karena nanti ada jutaan orang yang pindah, jadi penghuni baru. Kala trafik internasional tinggi, kenapa tidak dipikirkan,” katanya.
(Baca:Kemenko Perekonomian Optimistis Palapa Ring Bisa Ciptakan Dua Decacorn)
Palapa Ring khusus ini dibuat untuk meningkatkan keterandalan jaringan di Kalimantan. Nantinya, infrastruktur telekomunikasi ini akan dibangun di bahu jalan perbatasan yang telah dibuat oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Batas Indonesia dengan Malaysia itu kurang lebih 300 kilometer. Di bahu jalan kami akan bangun fiber optik, sehingga nanti Kalimantan ring-nya akan semakin bagus," kata Rudiantara.
Untuk pendanaannya, Kominfo akan berdiskusi dengan operator. Sebab, pembangunan Palapa Ring pun menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Kami bicarakan dengan operator, mau bangun tidak. Tapi dengan syarat operator kalau mau bangun harus dibuka kepada operator lain. Konsep harussharing," kata Rudiantara.
(Baca:Palapa Ring, Jaringan Kabel Optik yang Jadi ‘Tol Langit’ Indonesia)
Pemerintah membangun Palapa Ring sejak 2016. Proyek yang akhirnya tuntas Agustus 2019 ini bertujuan menyediakan konektivitas internet pita lebar di 57 kabupaten/kota di Indonesia.
Lokasi proyek dipilih di daerah yang tergolong terluar, terdepan, dan terpencil (3T). Daerah-daerah tersebut tidak dilirik para operator jaringan di Indonesia. Alhasil, pemerintah berupaya membangun konektivitas internet melalui jaringan optik saluran radio gelombang mikro (microwave). Berikut grafik terkait Palapa Ring seperti dilansir dariDataboks berikut ini :