Kominfo Siapkan Akses Internet di 3.126 RS dan Puskesmas Indonesia

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-- Pandemi Covid-19 kerap disebut menjadi momen percepatan penerapan teknologi digital karena semuanya harus tetap berjalan meski dari jarak jauh, tak terkecuali sektor kesehatan yang masih membutuhkan akses internet memadai.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan bahwa salah satu prioritas yang perlu dilakukan untuk percepatan penanganan Covid-19 terdiri dari tiga agenda.

“Pertama itu, optimalisasi telekomunikasi antar dan intra fasilitas kesehatan. Kedua, peningkatan kualitas layanan data, dan ketiga pemanfaatan aplikasi layanan kesehatan berbasis digital di daerah 3T [Tertinggal, Terdepan, dan Terluar] di Indonesia,” tutur Johnny saat konferensi pers yang digelar secara virtual pada Rabu (14/10).

Dari situ, Kominfo melalui Badan Layanan Umum (BLU) BAKTI akan fokus pada rumah sakit dan puskesmas yang belum punya akses internet atau sudah punya namun layanannya belum memadai.

Baca juga:UMKM Go Online Baru 14,6 Persen, Pemerintah Gelar Pelatihan Digital

Dari penuturan Johnny berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada Desember 2019, ada sebanyak 13.011 fasilitas kesehatan di Indonesia, di mana dari angka tersebut, ada sekitar 3.126 fasilitas pelayanan kesehatan yang masih membutuhkan optimalisasi layanan internet.

“BAKTI telah menyediakan fasilitas layanan kesehatan di 226 titik, lalu selanjutnya akan ada tiga tahap yang juga akan bekerja sama dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Badan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk melakukan percepatan internet ini,” terang Johnny.

Menkominfo Johnny G. Plate saat konferensi pers soal internet untuk rumah sakit dan puskesmas di Indonesia, Rabu (14/10).

Johnny memaparkan, tiga tahap tersebut sudah dilakukan di awal 2020 tersebut, kemudian selanjutnya akan dimulai dari kuartal 4 2020 yang akan berakhir pada Desember ke 2.192 titik faskes, kemudian sisanya sekitar 708 titik akan dilakukan pada kuartal 1 tahun 2021.

“Pemerintah berharap dengan pengadaan dan percepatan akses internet untuk program kesehatan ini dapat berguna untuk jangka panjang, khususnya dalam mencegah kematian ibu-anak, stunting, dan meningkatkan jalur komunikasi dan informasi yang memadai,” tutup Johnny.

Inisiatif peta jalan (roadmap) di bidang kesehatan
Johnny juga memanfaatkan kesempatan konferensi pers untuk mengumumkan penyusunan peta jalan digital Indonesia yang tujuannya untuk meningkatkan akses layanan kesehatan.

“Inisiatifroadmapini kami harapkan dapat berjalan sampai 2024, dan ada 6 poin yang akan dicanangkan dengan fokus di sektor kesehatan demi dapat memanfaatkan teknologi digital,” kata Johnny.

Baca juga:Selain Beri Pelatihan Digital untuk UMKM, Kominfo Turut Subsidi Kuota Internet

6 poin tersebut antara lain:

  1. Perluasan jangkauan infrastruktur digital melaluitelehealthatautelemedicine
  2. Penerapan registrasi kesehatan digital nasional untuk manajemen data
  3. Pengembangan hak dan ekosistemtelemedicine
  4. Penerapananalyticsuntuk manajemen penyakit untuk meningkatkan akurasi diagnosa
  5. Perluasan kontaktracing
  6. Implementasi digitalisasi untuk hidup lebih sehat

Selebihnya, pemerintah diakui Johnny juga akan tetap fokus pada peningkatan literasi digital dan pemberdayaan talent digital. Selain itu, tak lupa juga peningkatan aplikasi dan platform di sektor kesehatan.

“Kami berharap masyarakat Indonesia dapat menikmati akses kesehatan lebih baik dan optimal. Visi yang kami bawa ini adalah transformasi digital dapat mendorong kreativitas dan inovasi baru di sektor kesehatan untuk ke depannya,” tutup Johnny.