Komparasi Dua Generasi Honda CR-V di Indonesia, Gen 3 vs Gen 5

pada 3 tahun lalu - by

Foto: Uzone.id

Uzone.id- Honda CR-V bukan nama yang asing di Indonesia. Bahkan, sampai sekarang setelah kiprahnya selama 2 dekade di Tanah Air, SUV monokok bensin ini masih diperhitungkan ditengah serbuan SUV ladder frame diesel.

Selama 2 dekade itu pula, terhitung sudah ada 5 generasi Honda CR-V yang beredar di Indonesia. Masing-masing generasi tentu dengan kelebihan dan kekurangannya.

Nah, dari kelima generasi tersebut, kami memilih dua generasi yang menurut kami terbaik. Pertama generasi ke-3 tahun 2008 dan generasi terakhir tahun 2017.

BACA JUGA: Penjualan Hong Guang Mini EV Kalahkan Tesla Model 3

Nah, kita bakal melakukan komparasi lintas generasi evolusi Honda CR-V ini. Mari kita mulai..

Desain
Secara desain, meskipun pada dasarnya ini soal selera, menurut kami Honda CR-V generasi 3 jauh lebih berani dan kontroversial.

Banyak orang yang bilang ini desain Honda CR-V paling aneh yang pernah dibuat. Mirip kodok atau kura-kura. Namun, tetap gak menghilangkan kesan sebuah SUV yang berotot. Dia berkesan lebih lebar ketimbang panjang.

Cikal bakal grill Solid Wing Face khas Honda juga mulai terlihat di model ini. Kemudian lampunya juga sudah projector dan di sekujur tubuhnya, mulai dari bumper, side skirt sampai bumper, ada aksen otot yang memperkuat tampilannya.

Uniknya, di bagian belakang Honda tetap mempertahankan ciri khas desain lampu belakangnya yang menjulang ke atas sampai ke atap. Ini terjadi dari generasi pertama sampai terakhir, apapun karakter desainnya.

Sementara generasi terakhir, secara tampilan lebih mengesankan SUV yang tetap kekar, tapi cenderung bermain aman dengan desainnya.

Grillnya sudah Solid Wing Face, lampu-lampunya sudah menyipit dan full LED sampai ke bagian foglamp. Serta bahu mobil yang dibuat menonjol keluar, mengesankan SUV kompak namun tetap berotot.

Dan di belakang, kita bakal melihat desain sepasang lampu kombinasi yang mirip wajah dari Iron Man.

Interior
Bagian interior juga jadi poin yang menarik. Apalagi Honda CR-V sudah identik dengan kabin yang nyaman, bahkan sejak generasi pertama.

Banyak ciri khas yang bisa kita dapat pada kabin CR-V yang unik. Misalnya, meskipun dia sejenis SUV, tapi ruang kabin bagian depan dibuat seolah adalah van.

Tidak ada konsul tengah, sehingga memberikan kesan lega karena lantainya lapang, kemudian tuas transmisi yang menyatu dengan dasbor, sampai sandaran tangan individual untuk pengemudi dan penumpang depan.

Dari suguhan tersebut, meski dari luar berjenis SUV, namun ruang kabin CR-V generasi ketiga ini terasa luas dan nyaman.

Sayangnya, nuansa kabin depan seperti itu gak lagi kita temukan di CR-V generasi terakhir yang akhirnya sudah mengandalkan konsul tengah, meski tuas transmisi masih menyatu di dasbor.

Meski begitu, bukan berarti kemewahannya menghilang. Berkurang iya, tapi sepadan diganti dengan kesan canggih karena usungan fitur yang lebih banyak.

Sementara di belakang, memang urusan jok sama-sama nyaman didudukin dan menawarkan ruang kaki yang juga lega. Hanya saja, dari segi fitur CRV generasi terakhir lebih unggul karena atapya ada sunroof.

Terakhir di bagian akomodasi. Nah, kali ini menurut kami CR-V generasi ketiga lebih unggul. Kenapa? Pertama, karena hanya lima penumpang, jadi menyisakan ruang bagasi yang lega, lantai rata dan ada tatakan untuk ngebuatnya bertingkat.

Sementara CR-V generasi terakhir, karena memaksakan untuk punya tiga baris kursi, jadi wajar kalau ruang bagasinya sempit. Meski begitu, lagi-lagi punya keunggulan fitur Power Tail Gate.

Performa Mesin dan handling
Nah urusan mesin juga jadi sektor yang menarik dari kedua mobil ini. Kenapa? Karena punya dua jenis mesin yang berbeda. Generasi ketiga mengandalkan mesin legendaris i-Vtec berkapasitas 2.400 cc.

Mesin DOHC empat silinder dengan kekuatan maksimum 170 PS pada 5.800 rpm dan 231 Nm pada torsi 4.200 rpm, dengan transmisi otomatis 5 percepatan + Grade Logic Control.

Sementara generasi terakhir lebih radikal. Untuk pertama kalinya CR-V hanya pakai mesin berkapasitas 1.500cc tapi disokong Turbo. Sehingga tenaganya mencapai 190 PS dan torsinya 240 Nm, berpadu dengan transmisi CVT.

Sementara untuk handlingnya, dua generasi ini dianggap sama-sama punya handling terbaik. Meski berjenis SUV tapi karena sassisnya monokok, jadi gak menemukan gejala limbung parah seperti sassis ladder.

Kalau ada perbedaan, terasa pada redaman suspensinya, dimana versi generasi ketiga terasa lebih empuk dan generasi terakhir lebih menjurus ke karakter sporty.

Sisanya, meski dimensinya gak kecil, tapi kedua mobil ini punya karakter hadling yang tajam dan presisi, asik untuk bermanuver terutama saat diajak bertarung di rute luar kota pegunungan.

Kesimpulan
Honda seharusnya sudah melakukan facelift pada generasi terakhir. Karena dengan banderol setengah miliar, mobil ini seharusnya punya fitur lebih dan kekinian.

Sementara generasi ketiga, dengan banderol saat ini berkisar RP100 jutaan, masih sangat layak dimiliki apalagi dijadikan mobil koleksi.

VIDEO Komparasi Dua Generasi Terbaik Honda CRV: