Ariana Grande Kembali ke Amerika

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ariana Grande kembali ke Amerika Serikat pada Selasa (23/5) atau satu hari setelah seorang pengebom bunuh diri menewaskan 22 orang saat bintang pop itu sedang menggelar konser di Manchester, Inggris.

Menurut laporan majalahPeople,Ariana berangkat meninggalkan Inggris di tengah dugaan soal apakah ia akan meneruskan rangkaian konsernya di Eropa. Ariana, 23 tahun, dalam foto terlihat tiba di sebuah bandar udara di kota Boca Raton, Florida. Ia ditemui oleh para anggota keluarganya.

Penyanyi pop itu belum menampakkan diri di depan umum sejak bom mengguncang pada akhir pertunjukannya di Manchester Arena, yang penuh dengan penonton. Beberapa dari 22 orang yang tewas dalam serangan itu adalah remaja atau anak perempuan. Ariana sendiri tidak mengalami luka.

Kepolisian Inggris telah mengidentifikasi tersangka pelaku pembunuh massal itu sebagai Salman Abedi. Pria berusia 22 tahun itu lahir di Manchester dari orang tua asal Libya. Kelompok IS menyatakan bertanggung jawab atas tragedi itu, yang disebutnya sebagai pembalasan terhadap para "Tentara Salib," namun tampak ada ketidaksesuaian dalam pernyataannya mengenai operasi tersebut.

Dalam pernyataan yang sejauh ini ia berikan, Ariana mengicau diTwitterlima jam setelah pengeboman untuk menggambarkan betapa perasaannya "remuk" setelah serangan.

"Dari hati saya yang terdalam, saya merasa sangat sangat sedih. saya tak mampu berkata-kata," ujarnya diTwitter.

Di Manchester, Ariana sedang melakukan pertunjukan sebagai bagian dari rangkaian konsernya di Eropa dalam rangka mengenalkan albumnya yang ketiga, "Dangerous Woman." Ia sebelumnya direncanakan untuk juga tampil di London, Belgia, Polandia, Jerman dan Swiss dalam pekan-pekan mendatang.

Kendati spekulasi bergulir bahwa Ariana akan membatalkan seluruh jadwal konser sisanya, hingga Selasa sore belum ada pengumuman. Manajer Ariana, Scooter Braun, tidak memenuhi permintaan dariReutersuntuk berkomentar.