Kredivo Usut Kasus Pengguna yang Kena Tagihan Transaksi Bodong di Bukalapak
Uzone.id– Penipuan di ranah siber kembali menghantui para pengguna layanan digital populer di Indonesia. Kini giliran pengguna Kredivo yang mengalami penyalahgunaan akun.
Sejumlah pengguna melaporkan dugaan penyalahgunaan akun yang menyebabkan munculnya tagihan Kredivo misterius yang berasal dari transaksi fiktif alias bodong di e-commerce Bukalapak. Kejadian ini tercatat pada 2 Desember 2021.
Para korban pun sampai mendatangi kantor Kredivo yang bersemayam di Jakarta Selatan. Ada yang mengaku menerima tagihan Rp5,7 juta di akun Kredivonya.
Kejadian ini kemudian diakui telah diusut oleh Kredivo ke pihak kepolisian.
“Ada lima orang yang melaporkan dugaan penyalahgunaan akun ini. Sampai saat ini kami terus berkoordinasi dengan para pelapor dan pihak kepolisian terkait penyelidikan kasus ini. Kami juga telah membuat laporan kepada Polda Metro Jaya atas dugaan tindakan penipuan yang mengatasnamakan Kredivo,” ungkap VP Marketing & Communication Kredivo, Indina Andamari kepadaUzone.id, Senin (20/12).
Baca juga:Marak Pinjol Bodong, Ini Tanggapan Kredivo
Karena saat ini masih dalam proses usut dari polisi, Kredivo juga menambahkan bahwa kejadian ini tidak terjadi akibat adanya data yang bocor atau pembobolan data dari sisi perusahaan.
“Dapat dipastikan bahwa tidak ada kebocoran internal yang terjadi. Kami akan mendampingi korban untuk bersama-sama menyelesaikan masalah ini,” tutup Indina.
Layanan yang dikenal berkat fitur BNPL (Buy Now, Pay Later) ini juga saat ini terus memaksimalkan keamanan perusahaan dan melakukan sosialisasi serta edukasi kepada para pengguna bahwa pihaknya tidak pernah meminta data sensitif seperti PIN, kode OTP, dan jawaban pertanyaan keamanan akun pengguna.
Baca juga:Jelang Akhir Tahun, Kredivo Rilis Kartu Fisik Paylater
MengutipTempo, rentetan penipuan serupa juga pernah terjadi pada bulan Oktober 2021. Ada korban yang pernah dihubungi oleh nomor asing dan menawarkan penukaran poin Kredivo dengan barang secara gratis. Ia pun mengikuti petunjuk si penelepon yang memberikan link.
Sialnya, ia mengklik link itu yang ternyata adalah link pembayaran. Tak lama, muncul tagihan atas transaksi di Bukalapak yang sebetulnya ia tidak pernah membeli barang tersebut.
Ada juga korban lain yang menerima telepon dari akun WhatsApp Business dengan foto Kredivo. Oknum tersebut mengetahui nama lengkap dan NIK-nya, maka sang korban langsung mempercayainya. Ia pun mengikuti arahan si penelepon sampai akhirnya ia mengklik link yang diberikan.
Ia sampai memasukan nomor telepon, password, dan kode referral yang diterima. Nahas, arahan tersebut ternyata menyebabkan dirinya menerima tagihan atas pinjaman sebesar Rp11,4 juta melalui akun Kredivonya.
VIDEO: 3 Ramalan Bill Gates untuk Tahun Depan