Kritik Pedas Stoner: Menang MotoGP Cuma Andalkan Motor, Bukan Pebalap!
Uzone.id- Casey Stoner yang menjadi legenda balap MotoGP mengkritik balapan motor paling bergengsi di dunia yang pernah dilakoninya. Menurut mantan pebalap Ducati dan Honda ini, kesuksesan MotoGP terdapat pada motor bukan lagi pada pebalap.
Artinya, insinyur yang membuat motor-motor MotoGP memiliki pengaruh besar. Hal ini menurut Stoner karena kemampuan balap telah dikalahkan karena adanya bantuan perangkat elektronik.
Seperti bisa dilihat,Ducatisedang menjadi pabrikan motor di MotoGP yang paling sukses dan mendominasi. Dari delapan motor yang turun, empat di antaranya menempati lima besar klasemen.
Sementara pabrikan lain seperti KTM dan Aprilia, hanya bisa memperebutkan sisa-sisa kemenangan saja. Sedangkan Honda dan Yamaha menjadi yang paling terpuruk karena tertinggal jauh dari pabrikan Eropa.
Hal ini yang membuat Stoner menyebutkan motor MotoGP sudah terlalu ketergantungan dengan perangkat elektronik. Pabrikan yang memiliki insinyur hebat, bisa dipastikan bisa menang dalam balapan.
Stoner pun menyarankan agar MotoGP menyingkirkan semua teknologi canggih yang menurutnya membuat olahraga balap motor tersebut sebagai kejuaraan bagi para insinyur daripada pebalap.
"Saat ini, para insinyur mengendalikan semua yang mereka lakukan. Singkirkan semuanya! Ini cukup sederhana. Kami membiarkan para insinyur menciptakan impian mereka sendiri, tetapi ini bukan tentang para insinyur," ucapStonerseperti dikutip dariCrash.
"Mereka semua terjebak, didikte oleh elektronik. Lalu naikride height device? Singkirkan itu.Starting device? Singkirkan itu. Tidak membutuhkannya. Winglet pada motor terlalu lebar," jelasnya.
Stoner bahkan menyatakan MotoGP akan lebih baik seperti 10 tahun lalu dimana sistem elektronik tidak terlalu banyak.
"Kembalikan ke tangan pengendara. Biarkan mereka bergoyang, bergerak sedikit. Biarkan mereka melakukan kesalahan. Saya ingin sekali melihatnya. Biarkan mereka meluncur," ungkap Stoner.
Pria asal Australia itu membandingkan MotoGP saat ini dengan pada masa jayanya. Menurutnya saat ini terlalu banyak aspek yang harus diperhatikan mulai dari mekanikal, aerodinamika, hingga sistem elektronik.
Sementara di masa jaya Casey Stoner, menurutnya para pemenang juara MotoGP menunjukkan kemahiran pebalap yang lebih dominan untuk menjinakan motor.
"Mengendarai sepeda motor adalah sebuah seni. Sekarang orang-orang ini tidak mengontrol. Di luar tikungan, Anda mendapatkan 280 tenaga kuda, Anda dapat memutar throttle hingga penuh dan itu tidak akan membuat Anda terlempar atau wheelie," imbuhnya.
"Satu-satunya hal yang bisa membuat perbedaan adalah titik pengereman saat masuk, semuanya diatur," pungkasnya.
Menurut Stoner saat ini pebalap MotoGP selalu terbantukan dengan adanya winglet yang menekan ban depan. Hal ini tentunya membuat semua pebalap sama dan menjadi sulit menyalip pebalap lainnya.