Kronologi Tewasnya Suporter di Laga Timnas Indonesia Kontra Fiji

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Dunia sepak bola Indonesia kembali berduka. Kali ini, seorang suporter Tim Nasional (Timnas) meninggal dunia. Catur Yuliantono namanya, pria 32 tahun asal Jakarta yang meregang nyawa saat menyaksikan laga persahabatan antara Timnas melawan Fiji di Stadion Patriot, Bekasi, Sabtu (2/9) petang WIB.

Catur meninggal setelah wajahnya terkena petasan yang dilemparkan oleh suporter Timnas lain. Dari pantauan kumparan (kumparan.com) yang hadir di stadion, petasan datang dari tribune selatan. Awalnya jelang laga usai, petasan akan diledakkan ke udara, tapi alih-alih meluncur ke atas, petasan justru mengarah ke tribune timur, tempat di mana Catur berada.

Petasan itu pun kemudian mengenai wajah catur. Para penonton lain sudah mencoba memadamkan api yang menjalar di tubuh catur, tapi ternyata sulit dipadamkan. Selang beberapa menit, Catur dibawa ke rumah sakit oleh Serda Panji, salah seorang anggota Kostrad TNI, tapi dalam perjalanan nyawanya tak tertolong.

Menurut keterangan Suster Iyus dan Novan Suhendri yang merupakan petugas parkir Rumah Sakit Mitra Barat, tempat Catur dilarikan, ambulans yang membawa Catur tiba di rumah sakit sekitar pukul 18:20 WIB. Tapi saat itu, pihak RS sudah menyatakan bahwa dia sudah dalam keadaaan meninggal dunia.

Beruntung, pihak kepolisian setempat sudah bisa mengamankan pelaku yang menyalakan petasan tersebut. Dan saat ini pihak kepolisian juga langsung mengadakan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Stadion Patriot.

Tewasnya Catur ini juga menambah panjang daftar korban jiwa dalam dunia sepak bola. Masih segar dalam ingatan pada Juli lalu Ricko Andrean, seorang suporter Persib Bandung, tewas setelah dikeroyok saat menyaksikan laga Persib kontra Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

Kita berharap tentunya kejadian-kejadian seperti ini jangan sampai terulang. Apalagi Catur datang ke stadion sejatinya untuk bersenang-senang bersama teman dan keluarganya, untuk menyaksikan Timnas kebanggannya berlaga. 

 

Selain itu, kejadian ini juga mengajarkan kalau pihak panitia penyelenggara dan pihak keamanan seluruh pertandingan sepak bola di Indonesia harus lebih awas dan lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan dan pengamanan. Karena bagaimana pun, masuknya petasan ke tribune adalah sebuah kelalaian.

Semoga tak ada lagi nyawa yang harus melayang (hanya) gara-gara sebuah pertandingan sepak bola.