Kuasai Data Pribadi, WhatsApp Bisa Ubah Emosi Pengguna dan Lainnya
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Uzone.id- WhatsApp akhirnya memberlakukan kebijakan privasi baru kepada pengguna mulai 15 Mei. Melalui akun Twitter resminya, WhatsApp menulis, “Tidak, kami tidak dapat melihat pesan pribadi Anda. Tidak, kami tidak akan menghapus akun Anda. Ya, Anda bisa menerimanya kapan saja.”
Dengan menerima kebijakan tersebut, data pengguna bisa dibagikan dengan cukup banyak aplikasi lain. Bahkan, menurut SAFEnet dalam situs web resminya, aplikasi lain yang dimaksud adalah yang selama ini skor perlindungan privasinya terkenal paling buruk, seperti Instagram.
Menurut Executive Director Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFENet), Damar Juniarto dan mengutip situs web SAFEnet, setelah menguasai data pengguna, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan WhatsApp.
1. Memahami minat dan gaya hidup pengguna untuk keperluan iklan
Dengan data yang dikumpulkan, WhatsApp membangun profil pengguna agar dapat mempermainkan sentimen dan keputusan pengguna.
Jika kalian telah memperhatikan bagaimana iklan di Facebook atau Instagram tampil sesuai dengan minat kalian saat ini dengan relevansi yang sangat tinggi, mekanisme semacam inilah yang bekerja.
2. Membentuk kembali pandangan politik pengguna
Jika data pengguna Facebook diambil untuk membangun profil psikologis dan mengeksploitasi bias politik mereka dengan iklan Facebook, hal yang sama bisa terjadi lagi.
Baca juga:Kebijakan Baru WhatsApp Berlaku 15 Mei, Bagaimana Nasib Data Pengguna?
Ingatlah kejadian Cambridge Analytica yang menggunakan data-data yang dikumpulkan dari Facebook untuk mengubah pilihan politik saat pilpres AS tahun 2016. Praktik semacam ini bisa terjadi lagi.
3. Mengubah keadaan emosi pengguna
Suasana hati dan emosi Anda bisa dipermainkan dengan pancingan informasi. Eksperimen ini pernah dilakukan Facebook di Januari 2012 pada 689.003 pengguna selama satu minggu.
4. Menentukan keberadaan dan tempat yang sering dikunjungi
Pengguna akan ditarget dengan penempatan iklan berdasarkan lokasi untuk membantu mitra Facebook untuk menyergap calon pelanggan secara lebih efektif.
5. Kehilangan data, karena pelanggaran keamanan lain
Kebocoran data pengguna skala besar sering terjadi di produk perusahaan Facebook, jangan membahayakan kehidupan digital pengguna dan orang-orang yang kalian kasihi.