Kuat Sampai Tua dengan Diet Mediterania

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Kamu ingin kuat sampai tua? Lakukanlah diet mediterania. Diet Mediterania telah mendapat banyak pujian untuk berbagai manfaatnya, antara lain, meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan risiko kanker. Sekarang, saatnya menambahkan satu lagi keuntungan ke dalam daftar ; kecil kemungkinannya menjadikan kamu lemah saat menua nanti.

Kerapuhan adalah masalah serius bagi orang dewasa dan menua di seluruh dunia. Ini sebabnya para periset dari London memutuskan untuk memeriksa apakah jenis diet tertentu dapat membantu memperbaiki hal ini. Mereka meninjau empat studi yang telah diterbitkan sebelumnya, yang mencakup data dari lebih dari 5.700 orang, berusia 60 tahun atau lebih yang tinggal di Perancis, Spanyol, Italia, dan China.

Temuan mereka, yang telah diterbitkan di Journal of American Geriatrics Society, belum lama ini mengungkapkan bahwa mereka yang memiliki kepatuhan ketat terhadap diet Mediterania, yang terutama mencakup mengonsumsi sayuran, ikan, minyak zaitun, dan kacang-kacangan, dan membatasi daging merah, cenderung tidak menjadi rapuh.

Diet Mediterania sendiri merupakan program diet yang mengikuti pola hidup sehat dari negara-negara yang berbatasan dengan laut Mediterania. Bukan berati diet ini mengharuskan mereka yang menjalani mengonsumsi makanan persis seperti masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.

"Orang-orang yang sedang diet Mediterania terhindar dari rapuh, kelemahan dibandingkan dengan mereka yang tidak mengikutinya," ungkap penulis penelitian Kate Walters seperti dilansirNewsweek.

Namun peneliti menyatakan, diet mediterania belum tentu cocok bagi semua orang. Mengacu pada laporan International Journal of Epidemiology yang menganalisis data dari lebih dari 18.000 orang, ternyata manfaat diet hanya dialami kelompok sosial ekonomi tertentu.

"Kami tidak dapat terus mengatakan bahwa diet Mediterania itu baik untuk kesehatan jika kami tidak dapat menjamin akses yang sama untuk setiap orang," kata Giovanni de Gaetano, peneliti. Oleh karena itu dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk memahami bermanfaat atau tidaknya pola diet mediterania ini.