Labirin Berbahaya Gua Tham Luang, Tempat 12 Anak Terjebak
Sebanyak 12 anak dan seorang dewasa yang terjebak di Gua Tham Luang selama 9 hari, akhirnya berhasil ditemukan pada Selasa (3/7). Proses pencarian cukup sulit disebabkan medan gua yang menantang.
Dikutip dariAFP, Gua Tham Luang atau Tham Luang Khun Nang Non terletak di Provinsi Chiang Rai, berada di bawah Gunung Doi Nang Non di perbatasan Thailand dan Myanmar. Gua ini merupakan salah satu yang terpanjang di Thailand, yakni mencapai 10 kilometer.
Selain panjang, Tham Luang juga merupakan gua tersulit untuk dijelajahi karena memiliki lorong-lorong sempit dan berliku tajam.
Ketika memasuki gua, terdapat ruang-ruang kecil yang terbentang sekitar 2,8 kilometer ke sebuah pertigaan. Lorong kanan merupakan terowongan menuju utara, sementara di sebelah kiri adalah daya tarik utama gua ini, merupakan ruang luas dan kering yang dijuluki "Pantai Pattaya".
Karena lorongnya yang berliku, kontur yang naik-turun, dan permukaan yang berongga, tidak heran jika Tham Luang disebut "labirin".
"Kau bisa jatuh ke permukaan yang berongga. Banyak sekali pengalihan. Itu adalah sebuah labirin. Sangat dalam sehingga kau tidak tahu akan berakhir di mana," kata Intu Incharoen yang pernah tersesat di dalam Tham Luang pada 2002, kepadaReuters.
Pekan lalu sejumlah pendaki menemukan lubang berdiameter 1,5 meter dengan kedalaman sekitar 22 meter yang tersembunyi di dalam hutan. Lubang ini bisa menjadi pintu masuk alternatif menuju perut gua Tham Luang.
Kendati berbahaya, Gua Tham Luang tidak dipungkiri sangat mempesona, memancing orang untuk menjelajahinya. Bagaimana tidak, dikutip dari CNN, langit gua dipenuhi dengan formasi batuan kapur dan beberapa ruang --seperti di area "Pantai Pattaya"-- memiliki langit-langit yang tinggi, menciptakan suasana mirip amphiteater.
TIME melansir, untuk menuju "Pantai Pattaya" tak terlalu sulit, hanya butuh beberapa jam melalui lorong-lorong sempit. Tapi itu jika kondisi gua sedang kering atau musim kemarau
Namun ketika musim hujan, yakni sekitar Juli sampai November, gua ini tak boleh dikunjungi. Sebab, air bisa membanjiri gua dan membuat para penjelajah terperangkap di dalamnya. Larangan tersebut diletakkan di depan pintu masuk gua.
Hal inilah yang terjadi kepada 12 anak anggota tim sepakbola dan seorang pelatih mereka. Butuh 1.000 orang untuk mencari mereka, terdiri dari anggota angkatan laut dan penyelam profesional dari Thailand, Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang.
Anak-anak itu berlindung di "Pantai Pattaya" yang permukaannya memang lebih tinggi. Mereka terjebak banjir, tidak bisa keluar.
Ada dua opsi untuk menyelamatkan mereka, yaitu menyelam atau menunggu air surut. Menyelam dianggap opsi buruk dan sangat berbahaya. Untuk sementara ini anak-anak itu dipasok makanan dan air dipompa keluar.
Menurut ahli jelajah gua Anwar Mirza kepada CNN, melatih singkat bocah usia 11-16 tahun itu menyelam adalah pilihan yang buruk. Menyelam sendiri memerlukan pelatihan yang tidak sebentar, apalagi menyelam di dalam gua yang konturnya tidak bisa diprediksi dan gelap gulita. Penyelaman gua memerlukan peralatan tambahan.
"Hal ini bisa membuat risiko bagi penyelam. Risiko terbesar sebenarnya untuk anak-anak itu sendiri," kata Mirza.
Peristiwa kali ini diperkirakan akan semakin membuat orang tua waspada. Intu mengatakan, sebelumnya para orang tua telah mewanti-wanti anak-anak mereka agar tidak masuk ke Tham Luang.