Labuan Bajo Siap Tawarkan Wisata ala Pengembara

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Foto: Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata)

Uzone.id - Sebagai satu dari sepuluh destinasi prioritas, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) siap memberikan pengalaman baru bagi para wisatawan. Selain wisata komodo dan selam, Labuan Bajo menawarkan nomadic tourism.

Menurut Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, untuk membangun destinasi Labuan Bajo membutuhkan waktu sekitar 20-30 tahun. Karena itu, ia memutuskan menjalankan solusi sementara, yaitu nomadic tourism.

Nomadic tourism sendiri merupakan wisata yang bersifat temporer, baik aksesnya maupun amenitasnya.

Baca juga:5 Fakta Seru tentang MRT Jakarta yang Harus Kamu Tahu!

"Untuk atraksi, Labuan Bajo sudah tidak perlu ditanyakan lagi, karena sudah terkenal dengan Pulau Komodo dan tempat diving terbaik dunia, sementara untuk amenitas konsep nomadic tourism bisa mempercepat pertumbuhan wisatawan," jelas Arief.

Perkembangan amenitas untuk kaum nomad (orang yang berkelana dari satu tempat ke tempat lain) di Labuan Bajo juga semakin banyak.

(Foto: Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata)

Misalnya, dengan kehadiran Le Pirate boatel, One Tree Hill, The Seraya, yang merupakan hostel bergaya kekinian untuk glampacker atau kaum pengembara milenial.

Baca juga:Pizza Hut di Indonesia Ternyata Sudah 35 Tahun

Selain itu, sejumlah tempat glamping terlihat mulai muncul di kawasan ini, yaitu di Pulau Saloka yang digarap oleh sebuah social enterprise, bernama Pulau Bahagia Ekosistem.

Ada juga CND Nomadic Huts yang dibangun oleh CND Dive Center, yang dipimpin oleh Condo Subagyo, salah seorang nomad terpandang di dunia diving di Labuan Bajo.

Bila ingin melakukan liburan glamor, kamu bisa mencoba mengarungi pantai-pantai indah dengan menggunakan kapal-kapal mewah, seperti Sea Safari CruiseSalilaGrace AloneMalukuPlataran Komodo, dan lain-lain.

Baca juga:Membandingkan Tiket MRT Malaysia, Jakarta dan Singapura, Mahal Mana?

Berbagai kapal mewah ini dapat dengan mudah ditemukan di Kawasan Marina Pelabuhan Labuan Bajo. Beberapa selebriti papan atas seperti Gwyneth Paltrow, Katy Perry, dan Valentino Rossi juga pernah mencobanya.

Strategi nomadic tourism diharapkan dapat menjangkau destinasi alam potensial di sejumlah kepulauan yang sulit dijangkau, seperti wilayah Labuan Bajo, Maluku, dan sekitarnya.