Lagu "Akad" Di-cover Tanpa Izin, Payung Teduh Tebar Ancaman

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Vokalis band Payung Teduh, Mohammad Istiqomah Djamad mengaku resah lagu "Akad" sudah di-cover dengan berbagai bahasa. Dari bahasa Jawa hingga bahasa Korea.

Memang bisa jadi hiburan menyenangkan bagi warganet yang menyaksikan video cover "Akad" yang sudah dialihbahasakan. Namun, menurut Djamad, hal itu adalah tindakan yang "brutal".

"Melihat betapa brutalnya aktivitas digital terhadap lagu Akad, terima kasih buat penyambutan lagu Akad, buat apresiasi kalian. Tapi ada yang sudah produksi, sudah rekaman, sudah jualan diSpotify, diiTunes, tanpa seizin kami, lalu perform di TV tanpa seizin kami," ungkap lelaki yang juga disapa Is itu melalui akun Instagram pribadinya, @pusakata.

Is mengaku tidak nyaman lagu "Akad" di-cover tanpa seizin dirinya maupun label yang menaungi Payung Teduh. Di sisi lain, Is mengaku senang karena banyak yang mengapresiasi karyanya.

"Nggak apa-apa, cuma ya izin saja. Namun ketika sudah lebih jauh ya, mohon maaf, kami harus bersikap," lanjutnya.

Lelaki asal Sulawesi Selatan itu pun memberi pesan kepada para pecinta musik untuk lebih bijak lagi jika membuat cover "Akad" untuk keperluan komersil.

"Jadi saya imbau ke teman-teman yang belum bertindak, kayak di YouTube sudah banyak banget yang sudah meraup keuntungan, mungkin. Biar kami tertibkan saja sih, mohon dibantu apresiasi kami, biar lebih bijak lagi," tambahnya.

Is mengaku tak akan segan mendatangi musisi yang telah terlanjur membawakan "Akad" dengan tujuan meraup keuntungan.

"Bagi yang sudah kadung berproduksi, tungguin kami. Kami samperin, oke?," ujar lelaki berambut kriting itu.