Langkah Telkom akselerasi ekonomi digital

pada 7 tahun lalu - by

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia kini hadir membawa konsumen dalam sebuah pengalaman dunia digital Like Never Before melalui multi platform dan saluran di antaranya seluler, fiber, dan broadband highway.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini tidak hanya menyediakan komunikasi, namun lebih dari itu memberikan real life connection kepada penggunanya dalam rangka mengakselerasi ekonomi digital.

Senior Vice President Media & Digital Business Telkom dan CEO Metranet, Joddy Hernady mengungkapkan perseroan saat ini telah bertransformasi dan membangun secara aktif ekosistem digital di Indonesia untuk memastikan dunia eCommerce di tanah air tumbuh dan terpelihara secara berkelanjutan, baik di konteks model usaha Business to Business (B2B) maupun Business to Consumer (B2C).

"Kami menjawab tantangan dunia digital dengan menyuguhkan produk- produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia melalui unit-unit bisnis yang ada," katanya dalam pemaparan bertema “Accelerating Digital Economy” pada ajang Indonesia E-commerce Summit and Expo (IESE) 2017, belum lama ini.

Menurutnya, perkembangan ekonomi digital di Indonesia memiliki posisi yang penting sebagai salah satu pasar yang berpotensi terbaik di Asia. Telkom ingin berpartisipasi secara aktif dalam membentuk masa depan industri eCommerce di Indonesia.

"Kami sebagai perusahaan telekomunikasi terdepan di tanah air kini terus berbenah diri dalam konteks menyediakan produk dan jasa komunikasi yang terintegrasi sehingga memberikan segala akses kemudahan tanpa batas, mulai dari penyediaan infrastruktur telekomunikasi digital, hingga layanan eCommerce yang dapat diakses secara seamless sehingga menciptakan sebuah pengalaman konsumen yang unik, memuaskan, dan belum pernah dirasakan sebelumnya,” katanya.

Diungkapkannya, Indonesia dikategorikan sebagai negara berkembang dalam konteks kesiapan industri digital. Beberapa indikasi makro ekonomi menyatakan bahwa saat ini tengah terjadi pergeseran pasar yang menindikasikan potensi lompatan besar ke arah digitalisasi ekonomi.

Indikator tersebut antara lain sekitar 60% populasi Indonesia adalah generasi muda yang terdiri dari Gen Z dan Millenials. Selain itu penetrasi Smartphone meningkat dari hanya 16%  di tahun 2012 menjadi kurang lebih 40%  di tahun 2015.

Diperkirakan penetrasi ini akan mencapai angka 65% di tahun 2020. Sejalan dengan itu, Indonesia juga termasuk dalam pengguna internet tertinggi di dunia dalam konteks durasi waktu yang dihabiskan. Rata-rata masyarakat Indonesia menghabiskan 8 jam berinternet dan 3 jam berinteraksi di sosial media.

Seiring dengan daya beli masyarakat yang semakin meningkat, diprediksikan bahwa akan ada sebanyak 110 juta orang yang melakukan transaksi belanja online di tahun 2020, yang artinya eCommerce berkontribusi sebesar 3% dari total pembelanjaan ritel.

Operator pelat merah ini menjawab fenomena yang terjadi ini melalui beberapa rencana komprehensif untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, di antaranya dengan mempertajam kesiapan digitalisasi tanah air sekaligus menjawab tantangan infrastruktur penopang ekosistem digital dengan memperkenalkan Id-Access, Id-Ring, dan Id-Con.

Selain itu pemanfaatan big data, digital analytics, serta rencana pembentukan solusi payment gateway yang terintegrasi dengan Himpunan Bank Negara (HIMBARA) juga terus dikembangkan.

Telkom juga berperan aktif dalam mendukung industri kecil dan menegah, industri kreatif, serta pemberdayaan talenta digital Indonesia.

Tujuan dari program kemitraan ini adalah untuk mengembangkan pola pikir creative to commerce sehingga para pengusaha dan pemilik wirausaha start-up dapat terus berkembang, berakselerasi, pada akhirnya menjadi sebuah entitas usaha digital yang mumpuni.

Adapun program-program yang sudah dijalankan antara lain adalan pelaksanaan crative camp (Digital Innovation Lounge-DILO) di 17 lokasi, creative centers (Bandung Techno Park, Toba, Bandung, Jogja, dan Jakarta Digital Valley), serta pengukuhan creative capital melalui Mitra Digital Innovation-MDI.

Dukungan Telkom terhadap industri e-commerce di Indonesia juga diimplementasikan melalui berbagai produk dan jasa unggulan yang merupakan solusi terhadap kebutuhan big data dan payment solution untuk eCommerce.

Solusi analisa big data diakomodasi melalui brand U Data Solution dan U Data SocMed. Sementara Payment Solution diakomodasi melalui portal Finpay, di mana proses pembayaran dapat diakses secara mudah oleh konsumen melalui sistem pembayaran terintegrasi Finnet.

Telkom juga tak ketinggalan dalam penetrasinya ke dalam segmen bisnis online shop atau marketplace. Melalui BLANJA.com, sebuah joint venture antara Telkom dan eBay, Blanja.com hadir untuk memberikan pilihan produk tanpa batas kepada masyarakat, mulai dari UKM Asli Indonesia hingga lebih dari 500 juta produk dari seluruh dunia. Ini menjadikan Blanja.com sebagai marketplace dengan jumlah produk terbanyak di Indonesia.

Khusus untuk pengembangan dan pemberdayaan UKM di Indonesia, Telkom juga memberikan pendampingan dan bantuan yang antara lain berupa standarisasi kualitas produk, pemilihan UKM unggulan, pendampingan ICT dan manajemen, serta pendampingan akses pemodalan (melalui program RKB); Pendampingan proses Logistik (inventory management – pengepakan – pengiriman); serta meningkatkan kualitas literasi pembeli online dalam melakukan pemesanan dan pembayaran (OLO).

Telkom kini juga tengah mengembangkan sebuah e-platform logistik, yaitu Lontar.

“Kedepannya Telkom berharap dapat mengantarkan Indonesia menjadi energi digital baru di Asia secara lebih efisien dan cepat. Tujuan utama kami adalah menjadi sebuah perusahaan yang tidak hanya menyediakan jasa komunikasi, namun lebih dari itu. Kami ingin memberikan sebuah real connection, dengan teknologi yang memudahkan gaya hidup Anda, memberikan nilai lebih, dan pengalaman yang belum pernah dirasakan sebelumnya bagi orang-orang yang Anda kasihi. An experience like never before,” tutupnya.(id)