Laporan dari Singapura: Mungkin Gak sih, TV DilenyapkanSmartphone?

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Foto: Uzone.id/Hani Nur Fajrina)

Uzone.id-- Ngomongin soal ponsel pintar, gak akan ada habisnya. Tapi paling gak, kalau ditanya fungsinya apa, kalian bisa jawab lah, ya. Mulai daribrowsingmenu makanan,chat-chatandengan gebetan yang tak kunjung meresmikan hubungan, pesan ojek online, pamer di medsos, main game, sampai nontonstreamingvideo.

Nah, untuk perkara nontonstreamingentah itu melalui aplikasi YouTube atau layanan populer seperti Iflix, Netflix, hingga Viu, rasanya penggunaansmartphonesudah paling efektif karena tayangan film dan hiburan tersebut bisa diakses kapan pun dan di mana pun.

Wongke toilet saja bawa ponsel, tentusmartphonerasanya bagai nyawa kedua para manusia di era digital seperti sekarang.

Malah, aktivitas nonton streaming pakaismartphonebisa berlanjut sampai di rumah. Saking gak bisa lepas darismartphone, orang-orang zaman sekarang sangat mungkin melupakan kehadiran perangkat TV yang menghiasi ruang keluarga.

Baca juga:Mulai Melunak, Apple Sebar iTunes ke Smart TV Samsung

Lantas, apa mungkin smartphone lambat laun bikin industri TV jadi lenyap?

Jawabannya, tidak.

“TV masih akan terus berkembang. Mulai dari ukuran, resolusi, hingga teknologi di dalamnya. Malah, di zaman sekarang, apapun yang menurut kalian smartphone itu sudah lengkap dan lain sebagainya, itu akan ada di TV,” ungkap Ubay Bayanudin selakuSenior Product Manager Samsung Electronic Indonesia usai jumpa pers Samsung Forum 2019 di Resort World Sentosa, Singapura, Senin (25/3).

Memang sih, TV sudah ‘naik kelas’ menjadi Smart TV alias TV pintar. TVzaman nowsudah dilengkapi oleh kemampuan internet, bisa integrasi dengan perangkat lain untuk kepentingan browsing lebih leluasa hingga mendengar perintah suara dengan hadirnya asisten digital seperti Siri dan Google Assistant.

“Kami rasa ponsel gak akan menghilangkan fungsi TV,” tekan Ubay.

Meski menurutnya durasi kebiasaan menonton warga Indonesia secara rata-rata itu hanya 4-4,5 jam dalam kurun waktu 24 jam sehari, tetap saja TV tidak akan hilang begitu saja hanya karena penetrasi ponsel pintar sedang merajalela.

“Pada dasarnya, kehadiran TV itu bukan sekadar sebagai alat untuk menonton hiburan saja. Tapi, TV juga sebagai pengikat kebersamaan keluarga. Makanya, kebanyakan TV utama itu diletakkan di ruang keluarga,” tutup Ubay.