Laser Jerawat Masih Banyak Disukai Millineal
Ilustrasi. (Foto: Dok. ZAP Clinic)
Uzone.id - Siapa bilang jerawat hanya terjadi pada remaja yang sedang pubertas? Anggapan bahwa jerawat hanya muncul di masa remaja dan bakal hilang sendiri setelah dewasa ternyata keliru.
Faktanya, ZAP Beauty Index 2018 mengungkap bahwa jerawat dan bekasnya merupakan masalah utama yang dikeluhkan oleh perempuan Indonesia di semua kalangan usia.
Dalam survei yang dilakukan ZAP Clinic kepada 17.889 perempuan Indonesia dengan rentang usia dan latar belakang yang beragam, remaja perempuan (18-23 tahun) memang paling banyak mengalami jerawat, dibandingkan dengan perempuan milenial.
Baca juga: Jangan Mantengin Netflix Mulu, Kamu Juga Butuh Bergaul
Hormon androgen yang muncul ketika masa pubertas menjadi penyebabnya. Hormon androgen akan merangsang produksi kelenjar minyak berlebih yang memicu jerawat. Hampir 60% remaja perempuan 18-23 tahun mau gak mau harus ‘berperang’ dengan jerawat.
Meski demikian, perempuan milenial masih harus berurusan dengan flek atau bekas jerawat. Hal itu masih menjadi masalah utama 50% perempuan milenial.
Gak heran jika produk kecantikan untuk melawan jerawat dan bekasnya banyak diburu perempuan. Ketika membeli produk kecantikan, label ‘dapat mencegah jerawat’ menjadi salah satu yang diperhatikan.
Baca juga: Medsos Gak Lagi Picu Depresi pada Remaja, Benarkah?
Sebanyak 52% perempuan responden ZAP Beauty Index 2018 mengaku ingin skincare yang berkhasiat menghilangkan bekas jerawat, diikuti dengan 37% perempuan lainnya yang mencari skincare yang dapat mengobati jerawat aktif.
Masalah jerawat yang banyak dialami perempuan ikut mengubah tren perawatan kecantikan dalam lima tahun terakhir.
Sebelumnya, suntik jerawat cukup populer dan digemari oleh para perempuan. Namun baru-baru ini, popularitas suntik jerawat digeser dengan tren perawatan laser.
Baca juga: Tipe-tipe Wisatawan Millenial, Kamu Golongan Mana?
ZAP Beauty Index menemukan bahwa 36% perempuan menggemari perawatan berbasis laser dan cahaya, seperti photo facial yang menawarkan efektivitas lebih tinggi dan lebih minim efek samping.
Menurut dr. Dara Ayuningtyas dari ZAP Clinic, “Menghilangkan jerawat di era milenial tidak hanya dapat dilakukan dengan injeksi.”
“Bagi kaum hawa yang takut akan teknik injeksi, sekarang ada alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan teknologi laser yang berfungsi membunuh bakteri penyebab jerawat, mengurangi produksi sebum atau kelenjar minyak, dan mengurangi proses inflamasi jerawat,” kata Dara dalam pernyataan resminya.