Lawan Kanker, Sineas Prancis Agnes Varda Tutup Usia

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Agnes Varda. Foto: IMDb)

Uzone.id-- Kabar duka datang dari industri perfilman Prancis. Salah satu sineas terbaik dan berpengaruh, Agnes Varda tutup usia pada Jumat (29/3) di Paris.

Varda diketahui telah mengidap kanker sejak beberapa tahun belakangan. Dia meninggal dunia di usia 90 tahun.

Nama Agnes Varda begitu krusial bagi industri perfilman Prancis. Dia sering disebut sebagai figur penting sekaligus perintis bagi gelombang baru perfilman Prancis.

(Varda semasa muda. Foto: IMDb)

Lahir di Brussels, Belgia pada tahun 1928, Varda mengemban pendidikan sastra dan psikologi di kampus Sorbonne, Paris, Prancis. Dari situ, dia mulai mengejar karier sebagai fotografer, lalu kepincut dengan dunia film.

Karya pertamanya berjudul ‘La Pointe Courte’ dirilis pada 1955 dan dianggap sebagai film tak resmi pertama di gelombang baru perfilman Prancis. Film tersebut begitu signifikan bukan hanya karena sebagai karya sutradara otodidak di usia 20an tahun, namun juga hasil karya seorang wanita.

Baca juga:Guillermo del Toro, Sineas Meksiko yang Besar di Hollywood Berkat Fantasinya

Kemudian Varda kembali bereksperimen dan merilis film keduanya, ‘Cleo from 5 to 7’. Film ini langsung masuk Cannes Film Festival di tahun 1962 dan Varda dilihat sebagai pioner dan suara baru di industri film Prancis. Bahkan sebagai tambahan, dilihat sebagai sineas feminis juga.

('Cleo from 5 to 7' karya Varda. Foto: IMDb)

 

Varda menggarap dokumenter berjudul ‘The Gleaners and I’ pada 2000 dan dinilai sebagai salah satu film dokumenter terbaik sepanjang masa.

Selama berkarier, Varda memang dikenal sebagai sineas yang sering bereksperimen dengan teknik, seperti merekam secara real-time, menyatukan fiksi dengan non-fiksi, menantang ekspektasi penonton tentang hubungan antara suara dan gambar.

(Film 'Vagabond' karya Varda yang dirilis tahun 1985. Foto: IMDb)

 

Varda menikahi sineas Jacques Demy di tahun 1962. Demy tutup usia pada tahun 1990, sekitar 10 hari setelah Varda selesai syuting film berjudul ‘Jacquot de Nantes’ yang merupakan tribut untuk sang suami dan karya-karyanya.

Wanita yang identik dengan rambut bergaya bob ini masih mendapatkan rekognisi dari ajang bergengsi sebelum akhir hayatnya.

(Varda saat menerima penghargaan honorary Oscar tahun 2017. Foto: IMDb)

 

Dia dianugerahi penghargaan kehormatan Oscar oleh Board of Governors of the Academy of Motion Picture Arts and Sciences pada 2017. Kemudian Varda menjadi nominasi tertua Oscar di tahun 2018 berkat film non-fiksi ‘Faces Places’ di kategori Documentary Feature hasil kolaborasinya dengan seniman Prancis, JR.

Film terakhirnya, ‘Varda by Agnes’ tayang perdana di Berlin Film Festival pada Februari 2019, sebuah karya yang memperkenalkan karya-karyanya dari perspektif Varda sendiri.

“Saya tidak mau menjadi wanita yang membuat film. Saya ingin menciptakan dunia film,” ucapnya di acara British Film Institute pada musim panas tahun 2018.

Selamat jalan, Varda.