Layanan Serverless Computing, Komponen Kunci Startup Indonesia?
Donnie Prakoso, Senior Technical Evangelist AWS ASEAN. (Foto: Birgitta Ajeng/Uzone.id)
Uzone.id- Salah satu hal yang menjadi kebutuhan utama startup, yaituserverless computingatau komputasi tanpa server yang memungkinkan startup membuat dan menjalankan aplikasi tanpa perlu memikirkan server. Menurut Olivier Klein, Head of Emerging Technologies, Amazon Web Service (AWS) APAC, serverless merupakan komponen kunci bagi startup.
Lebih jauh soal serverless, Donnie Prakoso, Senior Technical Evangelist AWS ASEAN mengungkapkan bahwaserverless computingmemiliki empat karakteristik. Pertama, serverless tidak ada infrastruktur dan manajemen yang perlu dilakukan.
Aplikasi tanpa server tidak memerlukan penyediaan, pemeliharaan, dan pengelolaan server untuk komponenbackendseperti komputasi, database, penyimpanan, pemrosesan arus, antrean pesan, dan banyak lagi. Dengan demikian, pengembang bisa lebih fokus pada produk inti.
Baca juga:Biar Tak Diretas Mantan Pacar, Ini Cara Aktifkan Otentikasi Dua Faktor di Instagram Kamu
“Lalu bisahandlesatu, sepuluh atau sampai puluhan jutauseritu bisa, dan itu yang dinamakanscaling. Jadiserveslessbisaautomatic scaling,” ujar Donnie dalam AWS Media Briefing 2020 di Jakarta Selatan, Selasa (4/2).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, “Nah hal yang paling seru dan ini yang memberikan benefit banyak bagi customer AWS adalah ketika untuk membayarcost serverless computingitupay-nya ketika itu ada request-nya. Itu yang menjadi karakteristik utama dariserverless computing,” ujar Donnie dalam AWS Media Briefing 2020 di Jakarta Selatan, Selasa (4/2).
Ada berbagai layanan tanpa server dari AWS, seperti AWS Lambda untuk komputasi, Amazon Simple Storage Service untuk penyimpanan, Amazon DynamoDB untuk penyimpanan data, dan lainnya.
Baca juga:Menkominfo Bahas Regulasi Perlindungan Data Pribadi di DPR
Dengan layanan-layanan tersebut, AWS ingin membantu para pengembang untuk melakukan integrasi. Donnie menegaskan, "Kami memang meningkatkandeveloper experience, jadi dimana merekadevelopaplikasi lebih mudah. Contohnya, kami berusaha lebih meminimalisirfrictionuntuk integrasi terhadapmachine learning,analytics, AWS Aplify.”
“Apps developerdapat dengan mudah mengintegrasi semua hal-hal itu di dalam satu hub. Jadi itu adalah salah satu cara AWS meningkatkanexperienceterutama untuk startup di Indonesia sehingga mereka bisarunninguntuk aplikasi mereka,” imbuhnya.