LelahFerguso, Instagram Stories Bikin Orang Jadi Berprasangka

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 (Ilustrasi Instagram. Foto: Luke van Zyl/Unsplash)

Uzone.id-- “Seriusan gue di-hide? Emang gue kenapah? Kok gak bilang langsung aja kalau gak suka sama gue? Apa salah gue? Salah teman-teman gue? Salah keluarga gue yang funky-funky itu juga?

Heboh sudah isi pikiran satu manusia hanya karena perkara Instagram Stories.

Media sosial populer seperti Instagram memang sudah menjadi tempatnya orang-orang berbagi cerita tentang kehidupan pribadi, berbagi ide, pamer hobi macam-macam, hingga nyebarin informasi. Apalagi ada fitur Stories, makin kecanduan!

Sebenarnya yang mau guesharedi sini bukan lagi soal kultur pamer kehedonan yang super hakiki dari paranetijenmaupuninfluencerternama, bukan. Soal pamer-pamertraveling, barangbrandedyang baru dibeli, sampai pamer intelektual mah udah jadi makanan sehari-hari pengguna Instagram.

Ini persoalan fitur Hide di Instagram Stories.Nah lho, nah lho, nah lho. Gak usah belagak kaget dengan efekzoom-in zoom-outala sinetron gitu,gaes. Pasti kalian udah tahu fitur satu ini.

Baca juga:Facebook dan Instagram Jadi Sarang Konten Radikal dan Terorisme

Fitur Hide di Instagram Stories itu memungkinkan kita menyembunyikan akun-akun tertentu supaya mereka gak bisa lihat unggahan Stories kita. Tentu saja alasannya terserah masing-masing, fitur ini bebas merdeka bisa digunakan kapanpun oleh siapapun.

Namun dalam implementasinya, ternyata fitur Hide ini bisa juga menimbulkan prasangka, lho. Biasanya, orang-orang yang mendadak punya prasangka begini adalah mereka yanginsecure, suka sensitif, dan kelewat baper.

Pada dasarnya, gak ada yang buruk dari baper, sensitif, daninsecure.Tapi, semuanya berubah jadi buruk kalau bisa bikin prasangka yang enggak-enggak ke orang lain.

Sekarang contohnya gini. Ada seorang teman yang merasa dia gak pernah melihat si A mengunggah Story lagi di Instagram. Awalnya dia pikir, si A ini memang lagi vakum aja gitu udah kayak band papan atas. Tapi, teman gue ini malah makin menjadi-jadi kebaperannya.

Plis, gue yakin gue di-hide sama dia. Kok bisa, sih? Kenapa dia gak mau gue lihat Story-nya? Emang gue ngeselin, ya?” dan pertanyaan-pertanyaan penuh prasangka lain.Lelah Ferguso

via GIPHY

 

Selain soal prasangka yangmakan atibegitu, bahkan gak sedikit yang sampaiactionmacam-macam hanya untuk membuktikan bahwa dia memang di-hideatau tidak dari Story orang lain.

Pertama, ada yang masih cara wajar dengan memanfaatkan teman, entah itu sengaja bertanya langsung atau pakai pinjam ponselnya. Dari situ, kalau akun temannya bisa lihat Story sementara dia gak bisa, langsung deh ketahuan kalau si A memang betulanhide. Puas sudah rasa penasarannya, pemirsa.

Cara kedua ini, agak niat: bela-belain bikinfake accountalias akun palsu hanya untuk membuktikan prasangkanya itu. Setelah bikin akun palsu seniat mungkin agar gak terlihat “palsu banget”, baru deh terjawab apakah dia di-hideatau gak.

Jangan-jangan, banyaknya akun-akun palsu Instagram di muka Bumi ini sumbernya dari prasangka buruknetijen, lagi!

Baca juga:5 Aplikasi Ciamik Supaya IG Stories GakBoring

Nah, yang mau digarisbawahi adalah… Buat apa sih, mikirin soal kenapa kita di-hideoleh si A, B, C, D. Merekahidekita karena memang ada fiturnya,beb-bebkusekalian. Coba kalau Instagram gak ngasih fitur Hide, ya gak akan ada itu namanya eksklusivitas di ranah Story.

Tapi nih, ya… daripada pusing-pusing punya prasangka buruk ke orang lain, kenapa gak coba ubah perspektifnya. Siapa tahu, orang itu bukanhidekamu, tapi memang dia selalu menggunakan fitur Close Friends yang kebetulan, kamu gak termasuk di dalamnya.

Masih sedih juga? Ngapain disedihin, coba? Paling gak ‘kan, kamu bukan satu-satunya yang gak masuk lingkaran Close Friends dia. Lagian, pengen bangetbeb, masuk ke Close Friends-nya? Kamu juga bisa bikin Close Friends sendiri.

Waktumu terlalu berharga untuk punya prasangka aneh-aneh hanya karena urusan Story di Instagram. Jangan sampai masalah di dunia maya begini bikin hancur hubungan di dunia nyata,gaes. Tapi, kalau kalian sudah kepalang makanatiatau penasaran banget, gak ada salahnya coba tanya langsung secara baik-baik ya.

Sebagai penutup, kamu harus ingat. Jika mentalmu level dada tiarap, jangan main medsos. Berat. Kamu gak akan kuat. Biarnetijenmaha-benar saja. #GagalDilan