Lima Perlakuan Malaysia yang Buat Indonesia Kecewa di Sea Games
Pesta Olahraga terbesar se-Asia Tenggara SEA Games 2017 telah digelar sejak Senin (14/8/2017).
Sebanyak 11 negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia ikut berpartisipasi dalam ajang olahraga yang sudah ada sejak tahun 1959 silam.
Tahun ini, Malaysia mengemban tanggung jawab sebagai tuan rumah untuk Sea Games ke-29.
Upacara Pembukaan Sea Games ke-29 itu sukses digelar di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, pada Sabtu, (19/8/2017).
Namun, upacara yang digelar dengan indah langsung ternoda akibat kecerobohan pihak penyelenggara.
Pihak Indonesia dikecewakan oleh insiden warna bendera yang terbalik dalam buku panduan Sea Games 2017.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Imam Nahrawi yang hadir secara langsung tak habis pikir dan langsung melontarkan kekecewaannya di akun Twitter, @imam_nahrawi.
Namun ternyata, itu bukan satu-satunya kekecewaan yang diterima oleh kontingen Indonesia selama ajang Sea Games 2017.
Sebelum insiden bendera terbalik, kekecewaan sudah dirasakan oleh Indonesia selama mengikuti ajang SEA Games 2017 di Malaysia.
Berikut ini 5 kekecewaan Indonesia yang telah dikutip dariTribunWow.com:
1. Bendera Indonesia Terbalik
Hati bangsa Indonesia terluka dengan keteledoran yang dilakukan oleh para penyelenggara Sea Games 2017.
Event olahraga terbesar se-Asia Tenggara itu bisa-bisanya melakukan kesalahan yang sangat fatal.
Mereka keliru mendesain lambang negara Indonesia dalam buku panduan SEA Games 2017 yang dibagikan pada upacara pembukaan, Sabtu (19/8/2017).
Dalam buku itu warna bendera Indonesia terlihat terbalik.
Imam Nahrawi bahkan langsung mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian tersebut dalam akun Twitter, @imam_nahrawi.
"Pembukaan #SEAgame2017 yg bagus tapi tercederai dg keteledoran fatal yg amat menyakitkan. Bendera kita….Merah Putih. Astaghfirullaah…" kicau Nahwari.
Kicauan tersebut mendapatkan respon dari para netizen yang marah, hingga ramai-ramai membuat tanda pagar (tagar) #ShameOfYouMalaysia menjadi trending topik.
Meski begitu, pihak pemerintah Malaysia telah mengungkapkan permintaan maafnya secara langsung pada Mespora.
Permintaan maaf itu disampaikan melalui Menteri Belia dan Sukan Malaysia Khairy Jamaluddin di Hotel Shangrilla, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (20/8/2017) siang.
Pihak Malaysia juga berjanji akan menarik semua buku panduan SEA Games 2017 yang telah diedarkan dan akan menggantinya dengan cetakan baru.
Namun kesalahan tak berhenti sampai disitu, bahkan koran lokal juga ikut memasang gambar bendera Indonesia yang terbalik.
Selain itu, kesalahan juga terjadi dalam majalah souvenir khusus Sea Games 2017.
Dalam majalah itu menampilkan Juara Umum Sea Games 2011 yang dimenangkan oleh Indonesia, namun bendera Indonesia malah tertukar dengan bendera Thailand.
2. Tim Putri Sepak Takraw Walk Out
Tim Nasional Sepak Takrwa Putri Indonesia masuk dalam final Sea Games 2017.
Pada pertandingan final mereka harus menghadapi tim tuan rumah, Malaysia, pada Minggu (20/8/2017).
Namun sayang, tim sepak takrwa putri memilih mundur dan walk out ketika mereka unggul 16-10 atas Malaysia pada set kedua.
Para pemain dan offisial meninggalkan pertandingan lantaran merasa dicurangi oleh wasit utama, Muhammad Radi yang berasal dari Singapura.
"Sejak set pertama sudah ada indikasi kecurangan. Ketika anak-anak mau servis selalu dibatalkan," kata asisten pelatih timnas sepak takraw putri, Abdul Gani, dalam rekaman yang diterima JUARA.
"Bagaimana mau main, kan kasian para pemain kami. Sepertinya ini sudah diatur," ujar dia menambahkan.
"Alasan servis pemain kami kerap dibatalkan karena kaki pemain kami dianggap terangkat (fault). Mungkin wasit begitu supaya Malaysia menang, seperti ada pengaturan. Sebagai pelatih, saya melihatnya sudah tak normal," tutur dia.
Usai pertandingan, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi langsung menyampaikan motivasi pada para pemain yang menangis di ruang ganti.
Dirinya juga terlihat kecewa oleh tim wasit yang bertindak tidak sportif.
3. Disajikan Makanan Sisa
Ketika para pemain dan offisial ingin menggelar makan malam, Sabtu (19/8/2017) pemandangan tak mengenakan terlihat.
Saat Timnas U-22 tiba di ruang makan, hanya terlihat makanan-makanan sisa di meja Hotel Royal Chulan, Kuala Lumpur.
Padahal, para pemain serta offisial sudah kelaparan, hingga akhirnya asistern pelatih Timnas U-22, Bima Sakti, berinisiatif untuk mengambil beberapa roti sisa yang ada untuk para pemain.
Dokter Timnas Indonesia, Syarief Alwi, kemudian meminta koki untuk memasakkan makanan baru untuk para pemain.
Kejadian tak mengenakan itu hingga menyebar di media sosial dan mendapatkan banyak respon negatif.
Akun Facebook Lentera TV juga mengunggah rasa kecewa mereka melihat perlakuan tak menyenangkan yang dialami Timnas U-22.
"Sedih, sekaligus kecewa terhadap panitia Sea Games Kuala Lumpur 2017.
Saat Timnas Indonesia U22 ingin menggelar sesi makan malam di Hotel Royal Chulan Kuala Lumpur, ternyata
Makanan yang disajikan untuk Timnas U22 Indonesia tinggal sisa-sisa atau sudah habis.
Hingga akhirnya Pelatih dan asisten Timnas Indonesia U22 mengambil roti-roti sisa karena tidak mau melihat anak asuhnya kelaparan.
Kejadian ini sontak menghebohkan dunia internasional, hampir semua media internasional meliput kejadian ini seperti media BBC, FOX, CNN, NBC, Times, dll," tulis Lentera TV.
Postingan itu juga dilengkap dengan bukti foto yang memperlihatkan hidangan sudah habis ketika para pemain serta offisial datang.
4. Kartu Kuning Evan Dimas
Para penggemar sepak bola mendesak pihak PSSI untuk melakukan banding atas kartu kuning yang diberikan pada Evan Dimas kala Timnas U-22 menang 1-0 atas Timor Leste.
Keputusan itu sungguh merugikan bagi Indonesia lantaran sebelumnya Evan sudah mengantongi satu kartu kuning hingga otomatis dirinya harus absen pada pertandingan selanjutnya.
Padahal, laga selanjutnya akan mempertemukan Indonesia dengan Timnas Vietnam yang dikenal sangar di kawasan Asia.
Keputusan wasit asal Malaysia itu membuat para penggemar protes di akun Twitter resmi PSSI, @pssi__fai.
Pertandingan tersebut memang berjalan begitu sengit hingga para pemain sempat terlibat pertikaian dengan pemain Timor Leste.
Imam Nahrawi langsung meminta timnas U-22 untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut.
"Sangat jelas saya menyaksikan keputusan yang merugikan, bagi Evan Dimas, yang sesungguhnya adalah korban namun justru diganjar kartu kuning. Saya meminta pelatih dan manajer Tim Nasional U-22 untuk mengajukan banding atas keputusan ini," ungkapnya dalam akun Instagramnya @nahrawi_imam.
5. Perlakuan yang Bikin Tak Nyaman Atlet Indonesia
Tim Nasional Sepak Bola U-22 tiba di Malaysia pada Sabtu (12/8/2017), namun selang sehari menginjakan kaki di Malaysia, Indonesia langsung merasakan kekecewaan.
Mereka kecewa lantaran ketika melakukan latihan perdana pada Minggu (13/8/2017), kondisi lapangan begitu tak steril.
Kala itu, Timnas U-22 harus melakukan latihan di Stadion Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), sebelum laga melawan timnas Thailand.
Stadion mini tersebut dibuka untuk umum, sehingga banyak orang yang menonton dan melakukan jogging di lintasan lari lapangan stadion tersebut saat timnas berlatih.
Hingga akhirnya, asisten pelatih Timnas U-22 Bima Sakti harus mengajukan komplain.
"Kami akan memberikan masukan ke panitia untuk arena latihan. Sebab, pemain butuh fokus berlatih dan menerima instruksi dari pelatih. Untuk itu, lapangan harus bersih dan steril dari apa pun," katanya seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (14/8/2017).
Tak hanya itu, Nadia Anggraeni, wakil Indonesia di cabor lompat tinggi juga menemukan kejanggalan dari pihak panitia SEA Games 2017.
Dirinya mengungkapkan rombongannya sempat dipindah ke hotel lainnya saat sudah sampai hotel tujuan.
Para atlet lompat tinggi juga mengaku tidak mendapatkan kendaraan ketika akan melakukan latihan.
Nadia merasa, tuan rumah memang sengaja untuk melakukan banyak cara merusak konsentrasi lawan-lawannya.