Lima Terobosan Arab Saudi untuk Kemajuan Perempuan, Selangkah Menuju Kesetaraan Gender?
Kerajaan Arab Saudi kembali mengambil langkah untuk perempuan. Minggu, 24 Februari 2019, Kerajaan Arab Saudi resmi menunjuk Putri Reema binti Bandar sebagai Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat. Hal ini tentunya berpengaruh bagi kemajuan perempuan Saudi.
Selain penunjukan Putri Reema sebagai duta besar, berikut adalah terobosan Arab Saudi yang dibuat sebagai upaya mengembangkan potensi perempuan.
Presenter perempuan
Pada Sabtu, 20 September 2018, televisi Arab Saudi menampilkan pembawa acara perempuan. Ini adalah kali pertama dalam sejarah pertelevisian Saudi, seorang perempuan menjadi presenter. Adalah Weam al-Dekheil, perempuan Saudi pertama yang tampil sebagai pembawa acara televisi pemerintah.
Perempuan mengemudi
Sebelumnya, perempuan di Arab Saudi tidak boleh berkendara sendirian tanpa wali. Kini, Raja Salman sudah mencabut larangan bagi perempuan untuk mengemudi. Peraturan tersebut dihapus sejak bulan Juni tahun 2018 kemarin.
Arab Saudi adalah satu-satunya negara yang melarang perempuan untuk mengendarai mobil. Pencabutan larangan ini tentunya menjadi langkah besar bagi kemajuan perempuan di negara kerajaan Muslim yang terkenal konservatif ini.
Perempuan menjadi pilot
Dilansir oleh gulfbusiness.com, perempuan Saudi kini bisa menjadi pilot. Pada bulan Agustus tahun lalu, otoritas penerbangan sipil Arab Saudi, GACA, mengeluarkan lima surat izin untuk mengemudikan pesawat terbang untuk lima pilot perempuan Saudi. Dengan demikian, para pilot perempuan tersebut bisa mulai bekerja di maskapai penerbangan.
Keputusan GACA untuk memberikan izin bagi pilot perempuan adalah lanjutan dari keputusan sebuah sekolah penerbangan di Arab Saudi yang menerima murid perempuan. Sebelumnya, berpuluh-puluh tahun, perempuan tidak diperbolehkan masuk sekolah penerbangan dan berprofesi sebagai pilot. Peraturan tersebut resmi dihapus pada Juni 2018.
Pasukan keamanan perempuan
Direktorat Jenderal Pengawal Perbatasan Arab Saudi memberikan kesempatan untuk perempuan menjadi pasukan keamanan yang ditempatkan di wilayah perbatasan negara. Otoritas lembaga tersebut mengatakan bahwa pos militer perempuan ini akan ditempatkan untuk inspeksi keamanan di sepanjang perbatasan.
Beberapa tugas yang akan dijalankan pasukan keamanan perempuan ini adalah menginspeksi perbatasan yang mencakup wilayah Tabuk, Sharqiyah, Asir, Najran, Madinah, dan Aljouf.
Perempuan menonton bola
Sejak bulan Oktober 2017, Kerajaan Arab Saudi sudah memperbolehkan perempuan menyaksikan secara langsung pertandingan sepak bola di stadion. Sebelumnya, perempuan hanya diperbolehkan menonton dari layar kaca. Bahkan beberapa perempuan yang nekad ingin menonton tim favoritnya di stadion harus rela menyamar sebagai laki-laki agar tidak diketahui aparat keamanan.
Itulah lima terobosan yang dilakukan Arab Saudi kaitannya dengan kemajuan kaum Hawa. Langkah-langkah tersebut patut diapresiasi. Mengingat sebelumnya Arab Saudi adalah negara yang sangat konservatif dan sangat membatasi gerak langkah perempuan.
Kini, sedikit demi sedikit perempuan Saudi mulai memasuki ranah publik. Diharapkan Kerajaan Arab Saudi benar-benar serius menangani persoalan perempuan ini. Pasalnya, masih banyak PR yang harus diselesaikan, seperti kasus kekerasan terhadap perempuan. Sangat diharapkan perempuan di Saudi semakin bisa menjalani kehidupannya dengan lebih bebas.