LingoAce, Startup Belajar Bahasa Mandarin untuk Anak

Advertising

Uzone.id– Dari beberapa opsi menarik pembelajaran untuk menunjang kemampuan dan keterampilan diri, seringkali bahasa asing menjadi pilihan. Hal ini yang menggerakkan startup LingoAce untuk memberikan platform digital yang bisa menjadi tempat belajar anak-anak.

LingoAce didirikan pada 2017 oleh Hugh Yao di Singapura. Merangkap sebagai CEO, Yao mempunyai mimpi menghadirkan platform pembelajaran ini di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Yao kemudian membuka cabang di Beijing pada 2018 dan menerima kucuran dana dari Decent Capital Angel Funding. Baru pada 2020 platform digital LingoAce hadir di Indonesia dan menargetkan peserta didik di usia 6-15 tahun.

Pengalaman belajar online imersif yang ditawarkan LingoAce ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan para peserta. Tingkat kemahiran bahasa dan beragam latar belakang budaya juga menjadi perhatian dalam menyiapkan materi serta metode ajar di platform ini.

LingoAcemengaku memanfaatkan pembelajaran e-learning menggunakan konten digital penuh animasi, game, dan teknologi AI. Selain itu, peserta pembelajaran juga akan mendapatkan pengalaman belajar dalam bentuk roleplay,efek suara, dan ilustrasi interaktif.

Selama pembelajaran, peserta langsung diajar oleh guru bahasa Mandarin bersertifikasi CTCSOL serta lolos Ujian Kemampuan Putonghua dengan nilai maksimal 2-A.

Diketahui, LingoAce pada 2020 menerima pendanaan series A senilai USD13 juta dari Shunwei Capital dan Sequoia Capital India. Di tahun yang sama ketika LingoAce melebarkan sayap di Indonesia, tim startup ini memiliki lebih dari 550 staf.

Per 2021, tim LingoAce kian berkembang menjadi 1.300 orang dan 4.000 guru. Baru tahun lalu juga LingoAce memperluas platform pembelajarannya melalui aplikasi Ace Early Learning untuk bahasa Inggris dan juga Mandarin.

Masih penasaran dengan LingoAce? Gampang, langsung isi form untukdaftar kelasfree trialnya sekarang!