Lokasi Musibah Tsunami Jadi Tempat Berburu Likes di Media Sosial

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-- Ada pemandangan yang tak biasa di lokasi terjadinya tsunami di dekat pantai provisi Banten yang memang dekat dengan Selat Sunda. Ada empat perempuan berhijab berpose di depan kamera ponsel sambil tersenyum dan bergayapeace. Mereka foto selfie dengan latar lokasi yang hancur habis disapu gelombang tsunami.

Kenapa tiba-tiba selfie? Memangnya objek wisata?

Mungkin itu yang muncul secara langsung di benak kebanyakan orang.

Dari laporanThe Guardian, sejak peristiwa nahas tsunami yang terjadi di kawasan perairan Selat Sunda akibat erupsi anak gunung Krakatau pada Sabtu malam (22/12) yang menelan ratusan korban jiwa, ada sejumlah pengunjung yang datang ke lokasi untuk berfoto selfie di lokasi.

Laporan yang ditulis oleh pewarta Jamie Fullerton itu juga menyatakan, beberapa di antara pengunjung rela menghabiskan berjam-jam di perjalanan untuk datang ke lokasi tsunami dan membagikan foto selfie mereka di media sosial.

Ada pengunjung bernama Solihat yang datang dari Cilegon ke lokasi tersebut bersama teman-temannya untuk memberikan donasi pakaian.

“Foto kami sudah dibagikan ke Facebook sebagai bukti bahwa kami benar-benar datang ke sini dan memberikan bantuan,” ucapnya kepadaThe Guardian.

Solihat menyadari betul bahwa kebanyakan orang menilai foto selfie sebagai sikap dangkal, namun menurutnya dengan menggunakan latar foto lokasi bekas tsunami, justru menunjukan perasaan yang dalam.

“Ketika orang melihat foto di lokasi hancur seperti ini mereka sadar, mereka selama ini berada di tempat yang jauh lebih baik. Foto dengan lokasi hancur seperti ini akan mendapatlikeslebih banyak. Mungkin karena menjadi pengingat untuk selalu bersyukur,” imbuhnya.

Kemudian saat ditanya mengenai kelayakan foto selfie di lokasi musibah nahas di mana nyawa para korban direnggut, kendaraan tenggelam, dan kehancuran yang menyayat hati, Solihat menjawab, “tergantung niatnya. Kalau selfie untukshow off, maka jangan dilakukan. Tapi jika ingin berbagi duka dengan orang lain, ya tak apa.”

Ada pula pengunjung dari Jawa Tengah bernama Valentina Anastasia pergi ke Jakarta untuk berlibur dan sengaja berlibur ke daerah Banten selama 3 jam untuk menyaksikan sendiri lokasi bencana ini.

“Saya ingin melihat kerusakan dan orang-orang terkena dampaknya,” ujar Valentina.

Kemudian saat ditanya ada berapa banyak foto selfie yang diambil, Valentina menjawab, “banyak! Untuk media sosial dan grup WhatsApp.”

Lucunya, kebanyakan di antaranya berfoto selfie dengan pose atau ekspresi wajah yang tak menunjukan duka.

Pimpinan persatuan petani lokal, Bahrudin mengaku tidak menyukai kebiasaan selfie dari para pengunjung tersebut. Malah, Bahrudin beberapa kali menyampaikan bahwa dirinya kecewa terhadap orang-orang yang memanfaatkan lokasi bencana sebagai latar berfoto untuk kepentingan pamer media sosial.

Menurut kalian gimana, gaes?