Lukisan Alan Turing Laku Dilelang Rp17 Miliar, Padahal Bikinan AI

pada 1 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id —Baru-baru ini, sebuah lukisan yang menampilkan Alan Turing --seorang ilmuwan komputer dan pemecah kode asal Inggris-- berhasil dilelang dengan harga yang cukup tinggi, yaitu USD1.08 juta atau sekitar Rp17 miliar.

Untuk ukuran lukisan berseni tinggi, harga tersebut terbilang sangatworth itkarena tentu ada teknik yang perlu dikuasai lebih dulu. Tapi, bagaimana jika harga tersebut ternyata dibanderol untuk sebuah lukisan AI?

Yup, lukisan Alan Turing tersebut bukan lukisan yang diciptakan sepenuhnya oleh tangan manusia. Lukisan ini ternyata dibuat oleh robot berbasis AI. 

Harga lukisan tersebut menandai rekor penjualan untuk sebuah karya seni yang diciptakan oleh robot humanoid hingga saat ini, dan tentu akan semakin memancing pro dan kontra tentang efek AI terhadap seni dan bagaimana seni diciptakan.

 

 

Lukisan ini bernamaAI God: Portrait of Alan Turingdan dijual oleh perusahaan lelang  Sotheby’s pada Jumat lalu, (08/11). Menurut laporan Digital Trends, Selasa, (12/11), karya tersebut diperkirakan akan terjual hanya USD180 ribu saja atau sekitar Rp2,8 miliar saja, namun tawaran yang masuk terus bertambah.

Hingga akhirnya, pemenang anonim mendapatkan lukisan tersebut setelah menggelontorkan dana lebih dari USD1 juta atau Rp15,7 miliar lebih.

LukisanAI God: Portrait of Alan Turingsendiri digagas oleh sebuah robot humanoid bernama Ai-Da setelah ‘berdiskusi’ bersama pembuatnya untuk membuat sebuah lukisan dengan tujuan ‘AI for Good’.

Sotheby’s menyebut bahwa lukisan Turing ini sebagai "refleksi simbolis tentang garis kabur antara kemampuan manusia dan mesin.”

Dalam prosesnya, Ai-Da sendiri yang memilih gaya lukisan, warna, konten,tone, dan tekstur untuk lukisan tersebut sebelum pada akhirnya mulai memproses gambar Alan Turing.

 

 

Dengan menggunakan tangan robot-nya, Ai-Da mulai melukis diatas kanvas yang berukuran kecil, dan gambar tersebut diperbesar dengan menggunakan printer. 

“AI God lebih dari sekadar penghormatan sederhana, merefleksikan pertanyaan mendalam dari Turing: 'Dapatkah mesin berpikir?" tulis Sotheby's di situs webnya. 

Mereka menambahkan, "pertanyaan tersebut sangat penting untuk keberadaan Ai-Da, karena ia mewujudkan visi Turing tentang kecerdasan mesin yang mampu mensimulasikan pemikiran manusia."

Semasa hidupnya, Alan Turing memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ilmu komputer, kriptografi, dan pembelajaran mesin, terutama dalam memecahkan kode Enigma Jerman selama Perang Dunia II.

Ia juga merumuskan konsep mesin Turing, dimana ini menjadi dasar ilmu komputasi dan kecerdasan buatan (AI) modern.