Madonna Tak Ingin Surat Putusnya dari Tupac Shakur Tersebar
Siapa ingin surat putus dari kekasihnya tersebar, bahkan menjadi koleksi? Apalagi jika yang diputuskan adalah Madonna. Sang penyanyiLike a Virginbahkan rela mengajukan surat permohonan kepada Pengadilan New York agar surat putusnya tidak jadi konsumsi publik.
Surat permohonan itu dikirim pada Selasa (18/7) kemarin, menurut pemberitaanReuters.
Madonna mendapat surat itu dari Tupac Shakur, rapper sekaligus aktor Amerika yang pernah dikencaninya sejak tiga tahun sebelum sang selebriti kulit berwarna itu meninggal pada 1996. Surat itu bertanggal 15 Januari 1995, dan ditulis Shakur dari dalam penjara.
Sang rapper harus menghadapi jeruji besi karena tudingan pelecehan seksual.
Dalam surat itu, seperti dikutip dariPeople, Shakur menyatakan betapa ia tak pernah berniat menyakiti Madonna. Salah satu alasan putus adalah perbedaan warna kulit mereka.
“Saya merasa, berdasarkan ‘citra’ saya, saya akan membuat kecewa sebagian orang yang telah membuat saya seperti apa yang saya pikirkan. Saya tidak pernah bermaksud menyakitimu,” tulis sosok yang meninggal karena ditembak di Las Vegas pada September 1996 itu.
Surat itu termasuk dalam memorabilia Madonna yang dijual di rumah lelang New York dalam Gotta Have It Collectibles. Mulai Rabu (19/7) ini, Madonna minta pelelangan dihentikan.
Dalam dokumen yang ia ajukan ke pengadilan Madonna mengatakan dirinya tidak sadar sampai membaca di media, bahwa banyak barang yang dilelang itu tak lagi ia miliki. Atau, dengan kata lain, barang-barang itu sebenarnya tak pernah ia izinkan untuk berpindah tangan.
Rumah lelang sendiri mendapatkan barang-barang itu dari Darlene Lutz, yang digambarkan Madonna sebagai mantan temannya sekaligus seorang konsultan seni. Namun, penyanyi 58 tahun itu menyebut Lutz mengkhianati kepercayaannya. Salah satunya karena pencurian barang.
“[Dia] mengkhianati kepercayaan saya melalui usaha yang menyakitkan hati untuk mendapatkan barang-barang milik saya tanpa saya tahu atau izinkan,” Madonna menyampaikan dalam surat.
Lutz dan rumah lelang yang menjual barang-barang sang diva sudah menanggapi permintaan itu. Menurut mereka, permintaan itu tidak berdasar dan tidak berguna. Mereka menegaskan, tidak akan menanggapi permintaan Madonna dan tidak akan membalas klaimnya di pengadilan.
“Kami percaya bahwa niat dia [Madonna] tidak lain adalah ingin menodai reputasi baik dari rumah lelang ini dan Lutz,” demikian pernyataan resmi mereka. Madonna belum merespons.
Surat putus itu bukan satu-satunya barang Madonna yang akan dilelang. Ada sekitar 20 yang juga ingin ia hentikan penjualannya, termasuk sepasang celana dalam bekas, buku cek lama, sisir, dan foto-foto lama. Terdapat pula surat ungkapan kekecewaan Madonna atas kariernya.
Pada awal 1990-an, melalui sebuah surat Madonna menuliskan betapa ia frustrasi karena tak bisa memiliki karier musik seperti Whitney Houston atau film selayaknya Sharon Stone.
Dalam surat itu ia menyebut hal-hal buruk tentang mereka.
“Bukan karena saya ingin menjadi seperti wanita-wanita ini—karena saya lebih baik mati, tapi mereka sangat biasa-biasa saja dan mereka selalu tampil sebagai suri tauladan yang sempurna (atau) semacam tolok ukur yang memalukan saya,” demikian Madonna menulis.
Karier Houston berakhir buruk: ia meninggal di kamar mandi hotel pada 2012.
Sementara Stone, yang susah membaca surat itu tetap menganggap Madonna adalah temannya. “Saya menyayangi dan mengagumimu, tidak akan melawanmu atas pengaruh apa pun dari perjalanan personal kita,” tulisnya melalui Facebook, ditujukan pada Madonna.
Surat putus Madonna dari Shakur, dilelang dengan harga penawaran pertama US$100 ribu atau Rp1,3 miliar.