Puncak Hujan Meteor Leonid Akan Hiasi Langit Malam Nanti

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Hujan meteor Leonid yang terjadi setiap tahun akan mencapai puncaknya pada Jumat (17/11) malam hingga esok (18/11). Hal itu diterangkan oleh Kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin.

"Hujan meteor Leonids puncaknya pada Jumat malam, 17 November, sampai dini hari 18 November. Menjelang tengah malam sampai menjelang shubuh," terang Djamal ketika dihubungiCNNIndonesia.commelalui pesan singkat.

Hujan meteor Leonid sendiri disebabkan saat Bumi melewati puing-puing yang ditinggalkan oleh Kuil Komet-Tuttle. Puing-puing itu terbakar di langit karena gesekan yang diakibatkannya saat memasuki atmosfer Bumi. Hasilnya akan ada bintang jatuh selama kurang dari sedetik.

Jumlah meteor yang jatuh tidak akan banyak hanya sekitar 10-15 meteor per jam. Namun setiap 33 tahun sekali, hujan meteornya bisa sangat ekstrem dengan produksi lebih dari seribu meteor dalam satu jam. 

Selama siklus Leonid di tahun-tahun terakhir ini, tingkat produksi meteor jauh lebih rendah. Antara tahun 1998 dan 2002, meteor yang turun rata-rata hanya ratusan per jam.

Untuk mengamatinya, Djamal menerangkan bahwa pengamat langit bisa melihat ke arah rasi bintang Leo yang terletak di antara Cancer di sebelah barat dan Virgo di sebelah timur. 

Ada tiga syarat utama yang perlu dipenuhi jika pengamat langit ingin melihat fenomena ini dengan jelas. Yang pertama, pengamatan harus dilakukan saat cuaca cerah, tidak ada penghalang ke langit utara dan tidak ada gangguan polusi cahaya.

"Semua wilayah yang memenuhi tiga syarat tersebut berpotensi untuk melihat hujan meteor Leonids. Hujan meteor terjadi setiap tahun dan berlaku global," tutup Djamal.

Berita Terkait