Manfaat Menakjubkan yang Dialami Kulit Saat Puasa

pada 7 tahun lalu - by

Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia melaksanakan ibadah puasa selama sebulan sebelum menyambut Hari Raya Kemenangan.

Meski begitu, aktivitas sehari-hari tetap dilaksanakan sembari menahan lapar, dahaga, dan menjaga emosi.

Ketika berpuasa, faktor eksternal seperti cuaca dan tingkat polusi sangat identik dengan isu kulit. Selain itu, keadaan emosional ekstrem atau tingkat stres tinggi juga ikut memicu kondisi ketidakseimbangan kulit. Akibatnya, tentu saja kulit wajah berpotensi kusam dan berjerawat.

Menyadari hal tersebut, Corine de Farme sebagai salah satu brand kecantikan asal Prancis memaparkan mengenai korelasi antara perubahan pola makan dan jenis asupan dengan kondisi kulit.

Konsep perubahan pola makan adalah keadaan di mana jadwal makan yang berubah secara ekstrem sehingga tubuh harus menyesuaikan diri dengan gaya hidup baru. Sedangkan, yang dimaksudkan jenis asupan, yaitu varian makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

“Perubahan jadwal makan dan jenis asupan akan mempengaruhi kondisi kulit seperti kulit menjadi lebih kering akibat dehidrasi, sehingga menyebabkan sel kulit mati menumpuk dan kulit menjadi kusam. Di samping itu, jenis makanan dengan kandungan gula yang berlebihan akan menyebabkan kulit mengalami proses penuaan dini," tutur Product Manager, PT. Natural Nutrindo, Nuryahatini di hadapan media.

Pergantian sel kulit yang tidak semestinya ini menyebabkan sel tertahan, menghalangi kelenjar minyak dan pori-pori, menjebak protein dan sebum di bawah lapisan kulit. Protein dan minyak tersebut menjadi sumber asupan bagi P. acnes, bakteri yang menyebabkan jerawat.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh WebMD.com, kata Nuryahatini, makanan hanya memiliki pengaruh sebesar 25 persen terhadap kondisi jerawat. Sedangkan 75 persen sisanya dipengaruhi oleh faktor seperti hormon, stres, pola tidur, dan lingkungan tempat tinggal.

Nah, saat puasa, tubuh juga mengalami perubahan pola makan. Namun bila kualitas makanannya dijaga sehingga tubuh tetap mendapatkan nutrisi yang cukup, serta kebutuhan cairannya juga tetap terpenuhi dengan baik, maka kulit akan terjaga kelembaban dan kesehatannya.

Ini dikarenakan, lanjut Nuryahatini, kesehatan dan kelembaban kulit sangat tergantung dari asupan cairan dan makanan sehat dengan gizi seimbang.

"Jadi, efek puasa terhadap kulit nggak seburuk yang kita bayangkan. Justru saat puasa, kulit melakukan detoksifikasi. Sel-sel tubuh akan tergantikan, sel kulit juga demikian. Kulit kita akan menjadi lebih bersih setelah sepuluh hari berpuasa," terang Nurhayatini.

Yang tak kalah menakjubkan, kata dia, puasa juga dapat mengatasi jerawat, iritasi kulit, gatal dan eksim. "Dengan berpuasa daya tahan kulit kita akan lebih tinggi," imbuh Nurhayatini.

 

Berita Terkait: