Mantan Pegawai Freeport Ini Sukses Berbisnis Ayam Organik

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Kesuksesan yang diraih terkadang diawali oleh kegagalan dan kisah kelam. Seperti yang dialami oleh Redia Frisna Rista, pendiri PT Mumtaz Elhakim Perkasa (MEP).

Pada 2013, Redia terpaksa menutup lima Restoran O’Chicken yang berlokasi di Lenteng Agung, Kalibata, dan Paso, Jakarta. Imbasnya, ia pun terbelit utang yang jumlahnya tak main-main.

“Nilainya di atas Rp 1 miliar dari pinjaman sejumlah bank,” kata Redia mengenang. Redia yang saat itu masih berkarier di PT Freeport Indonesia memutuskan membenahi manajemen O’Chicken, yakni turun langsung menangani operasional restoran yang tadinya dipercayakan sepenuhnya ke pegawai.

Bersama sang suami, Luqman Hakim, Redia berusaha bangkit dari situasi kritis tersebut. Mereka bahu-membahu membesarkan O’Chicken dan mengembangkan peternakan ayam organik.

“Suami saya mengurus peternakan bersama teman-temannya dari Pesantren Gontor dan berada di bawah naungan PT Elha Narita Perkasa, sedangkan saya mengurus O’Chicken,” ia menerangkan.

Lantas, Redia pada 2014 mengundurkan diri dari Freeport dan mendirikan MEP guna mempercepat laju bisnisnya dengan memulai mengembangkan kemitraan waralaba O’Chicken.

O’Chicken merupakan akronim organic chicken. Redia disokong sang suami yang mengembangkan ayam organik karena terinspirasi anak-anaknya yang kerap kali mengalami alergi kulit setelah mengkonsumsi ayam goreng di resto cepat saji yang mengandung antibiotik.

Lantas, Luqman mempelajari teknik beternak ayam organik di Balai Peternakan Institut Pertanian Bogor. Dia juga berhasil membuat formula makanan alami dan herbal untuk ayam ternak.

Dia mempromosikan O’Chicken sebagai resto yang menyuguhkan makanan halal dan sehat di Facebook. Taktik ini berhasil menggaet rekan-rekannya untuk menjadi mitra waralaba O’Chicken di Riau, Serang, Palembang, dan daerah lainnya.

Dalam tempo sekejap, jumlah gerai waralaba O’Chicken bertambah menjadi 64 yang berlokasi di sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Sumatera.

Redia berharap gerai O’Chicken bisa segera dibuka di kawasan strategis, padat penduduk, berdekatan dengan pusat perbelanjaan, atau perkantoran. Redia menargetkan dalam dua tahun mendatang gerai O’Chicken bisa beroperasi di pusat perbelanjaan modern, seperti layaknya KFC dan McDonald’s.

Selain menu ayam goreng tepung, O’Chicken menyuguhkan aneka hidangan lainnya, seperti chicken katsu, ayam bakar, atau ayam lada hitam. Harganya bervariasi dan cukup terjangkau, yaitu di kisaran Rp 8-19 ribu per porsi.

Berbicara soal rasa, Redia sangat menjaga kualitasnya karena menggunakan berbagai racikan bumbu khusus. “Kami hanya menyediakan ayam organik, bumbu yang tidak menggunakan bahan penyedap rasa. Untuk minuman teh saja tidak mengandung pengawet,” ia menambahkan.

Berbagai resep yang diterapkan Redia itu telah menambah laju bisnisnya. Kini, dia sedang membangun pabrik sosis, baso dan chicken nugget organik. Redia mempekerjakan sekitar 60 karyawan untuk menangani operasional kantor MEP dan gerai yang dimilikinya.

SWA

Berita lainnya:
Gaya Parisian Chic di Koleksi Terbaru Cerutti 1881
Kiat Memanfaatkan Sisa Waktu Makan Siang
10 Restoran yang Paling Banyak Dicari pada 2016

Berita Terkait: