Manusia Super! Pria Ini Mampu Mendaki Gunung Everest Dua Kali dalam Seminggu

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Gunung Everest yang merupakan salah satu dari tujuh puncak tertinggi di dunia memberikan tantangan yang tidak mudah bagi para pendaki. Hal inilah yang membuat para pendaki dari seluruh dunia semakin tertarik untuk menaklukkan Everest.

Biasanya, para pendaki membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk sampai di puncak Everest. Bahkan, waktu pendakian bisa menjadi lebih lama jika ada halangan cuaca yang bisa berubah dengan mudah.

Namun hal tersebut tidak berlaku bagi pendaki ini. Ia mampu mendaki Everest dua kali hanya dalam waktu satu minggu! Adalah Killian Jornet, pendaki asal Spanyol yang telah mencatatkan rekor sebagai pendaki tercepat dalam pendakian puncak Everest.

www.outsideonline.com

Pada tahun 2017 silam, Killian Jornet berhasil mencapai salah satu puncak tertinggi di dunia tanpa bantuan tali ataupun botol oksigen. Jornet melakukan pendakian dari jalur utara Everest dari Biara Rongbuk yang berlokasi di Tibet. Jornet berhasil tiba di puncak Everest hanya dalam waktu 26 jam.

Baca juga: Wow! Di Bawah Permukaan Bumi Ada Gunung yang Lebih Besar dari Everest

Beberapa hari setelah itu, Jornet untuk kedua kalinya berhasil mencapai puncak Everest dalam waktu lebih cepat, yakni 17 jam. Pendakian yang kedua ini ia lakukan dari Advance Base Camp Everest yang ada di ketinggian 21.352 kaki.

Sayangnya, pendakian kedua Jornet untuk rute tersebut belum mampu mencetak rekor. Sebelumnya, pendaki bernama Christian Stangl mampu menaklukan puncak Everest dengan rute yang sama hanya dalam waktu 16 jam 42 menit pada tahun 2006 silam.

Dilansir oleh Daily Mail, rekor yang dicetak Jornet ini tidak lepas dari hasil latihan fisik yang ia lakukan. Jornet harus melakukan latihan fisik yang berat dan mendapatkan persiapan mental yang prima.

gearjunkie.com

Untuk latihan fisik sebelum mendaki Everest dalam waktu singkat, Jornet harus menetap di sebuah tenda dengan kondisi oksigen yang rendah selama satu bulan. Hal ini bertujuan agar tubuh Jornet mampu beradaptasi saat mendaki Everest.

Tidak hanya itu, Jornet juga harus trekking di Pegunungan Alpen selama 100 jam. Menurut pelatihnya, Dr Gregoire Millet, yang juga seorang profesor jurusan Fisiologi dari Universitas Lausanne, Jornet harus tidur di sebuah tenda yang dirancang seperti puncak Mont Blanc yang mempunyai ketinggian 115.781 kaki.

Treadmill dengan intensitas tinggi juga dilakukan oleh Jornet. Latihan fisik yang begitu berat ini akhirnya membuahkan hasil. Jornet mampu meningkatkan grafik nadi suhu pernapasannya dari 70 persen menjadi 85 persen.

Tidak hanya menaklukkan Everest, Jornet juga memegang rekor sebagai pendaki paling cepat Gunung Denali di Alaska dan Gunung Matterhorn serta Mont Blanc di Alpen. Tentunya aksi Jornet ini tidak bisa ditiru oleh sembarang orang ya. Pendaki harus memperhatikan segala aspek dengan detail untuk mencapai puncak Everest.