Mari Berdoa Dovizioso Mampu Kejar Marquez

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Marc Marquez perlahan tapi pasti memperlebar jarak di puncak klasemen MotoGP 2019usai kemenangan di Sirkuit Le Mans, Prancis, Minggu (19/5). Sebuah hasil yang membuat persaingan di MotoGP musim ini kembali berpeluang membosankan.

Kemenangan meyakinkan diraih Marquez di MotoGP Prancis 2019. Sempat mendapat tekanan dari Jack Miller di paruh pertama balapan, The Baby Alien kemudian tancap gas dan meraih kemenangan hampir dua detik atas pebalap Ducati Andrea Dovizioso.

Sukses di Le Mans membuat Marquez memperlebar jarak di puncak klasemen MotoGP 2019. Jika sebelum balapan di Le Mans, Marquez hanya unggul satu poin atas pebalap Suzuki Alex Rins. Maka setelah melewati garis finis di MotoGP Prancis 2019, pebalap 26 tahun itu unggul delapan poin atas Dovizioso.

Keunggulan delapan poin mungkin terlihat cukup dekat untuk dikejar. Namun, jika melihat penampilan Marquez di lima seri awal MotoGP 2019, pebalap asal Spanyol itu terkesan hampir pasti akan kembali menjadi juara dunia musim ini.

Marc Marquez meraih tiga kemenangan dari lima seri awal MotoGP 2019. (REUTERS/Gonzalo Fuentes)

Perlu diingat Marquez berhasil memuncaki klasemen MotoGP 2019 saat ini setelah sempat gagal finis pada balapan MotoGP Amerika Serikat. Ketika itu Marquez terjatuh di tikungan 12 saat sedang memimpin hingga 3,5 detik atas Valentino Rossi di lap kesembilan.

Andai mampu menang di MotoGP Amerika Serikat maka Marquez akan mengoleksi empat kemenangan dari lima seri awal dan unggul hingga 33 poin atas Dovizioso. Praktis hanya ketika di Qatar pebalap berjuluk The Baby Alien itu gagal meraih kemenangan setelah kalah di tikungan terakhir dari Dovizioso.

Tim-tim pesaing Honda di MotoGP 2019 pantas bersyukur Marquez terjatuh di MotoGP Amerika Serikat. Karena jika tidak, maka Marquez sudah akan unggul sangat jauh di puncak klasemen bahkan sebelum paruh musim MotoGP 2019.

Kunci di Dovizioso

Jika melihat lima seri yang sudah dilalui musim ini, maka harapan terbesar ada di pundak Dovizioso. Pebalap asal Italia itu satu-satunya rider yang mampu mengimbangi konsistensi Marquez pada lima seri awal musim ini. Pebalap Ducati itu tiga kali naik podium, termasuk kemenangan di Qatar.

Yamaha hingga balapan kelima musim ini belum juga menunjukkan konsistensi. Rossi yang selalu menjadi 'pebalap Minggu' selalu mengeluh tidak kompetitifnya sepeda motor M1 dengan ban Michelin. Sementara Maverick Vinales selalu kesulitan saat balapan meski tampil luar biasa di babak kualifikasi.

Andrea Dovizioso harus mengubah gaya membalap untuk bisa menekan Marc Marquez. (GABRIEL BOUYS / AFP)

Empat seri balapan selanjutnya akan menentukan persaingan gelar juara dunia MotoGP 2019. Jika Dovizioso tidak mampu membendung Marquez, maka gelar juara dunia musim ini mungkin sudah bisa ditentukan saat paruh musim terjadi usai MotoGP Jerman.

Melihat empat seri selanjutnya di Italia, Catalonia, Belanda, dan Jerman, mungkin hanya di Sirkuit Mugello, Italia, Dovizioso punya peluang paling besar meraih kemenangan. Marquez punya catatan buruk di MotoGP Italia dengan tidak pernah menang sejak 2014, termasuk finis ke-16 musim lalu ketika sempat terjatuh saat memimpin balapan.

Di Belanda dan Jerman, Marquez kemungkinan besar akan mampu meraih kemenangan seperti yang dilakukannya musim lalu. Sementara di Catalonia, Marquez selalu finis kedua sejak musim 2016.

Bukan tugas mudah untuk mengalahkan Marquez. Juara dunia MotoGP lima kali itu terlihat semakin sempurna di atas trek seiring dengan semakin kompetitifnya sepeda motor RC213V milik Honda. Bahkan saat tampil di Le Mans yang biasanya menjadi 'sirkuit' Ducati atau Yamaha, Marquez berhasil meraih kemenangan.

Dovizioso harus mengubah gaya membalap. Dovizioso perlu menekan sejak awal balapan dan tidak membiarkan Marquez 'ngacir' sendirian di depan. Kecuali di Qatar, Marquez selalu mampu unggul jauh di depan, bahkan saat terjatuh di Austin. Di Argentina, Marquez meraih kemenangan hingga 9,816 detik atas Rossi.

Marquez butuh merasakan tekanan, seperti yang dilakukan Jack Miller di paruh pertama balapan MotoGP Prancis 2019. Harus ada pebalap yang mampu mengganggu Marquez di lini depan, dan harapan terbesar ada di pundak Dovizioso.

Jika tidak maka MotoGP 2019 berpeluang kembali membosankan seperti musim lalu, ketika Marquez sudah memastikan gelar juara dunia saat balapan menyisakan tiga seri. Jadi mari berdoa Dovizioso atau ada pebalap lainnya yang mampu mengejar Marquez di puncak klasemen MotoGP 2019.

Berita Terkait