Masih Impor, Kawasaki Gak Incar Subsidi Motor Listrik Pemerintah?
Uzone.id- Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1 menjadi motor listrik perdana Kawasaki untuk pasar Indonesia. Keduanya dijual dengan harga yang cukup tinggi, yakni masing-masing 149,9 juta dan 146,9 juta untukon the roadDKI Jakarta.
Michael C Tanadhi selaku Head Sales & Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia menyebutkan, harga tersebut masih berupaplanning price. Artinya, harga yang diumumkan belum pasti bakal diterapkan di pasaran.
"Harga ini masih studi di beberapa komponen. Harga ya jadi itu yang kita set-up saat ini dulu, mungkin bisa lebih rendah," ujar Michael pada peluncuran Ninja e-1 dan Z e-1 di Jakarta belum lama ini.
Harga yang cukup tinggi ini dikarenakan produk Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1 masih dalam status Completetly Built Up (CBU) dari Thailand. Namun Michael sendiri tidak menutup kemungkinan jika ke depannya dapat dirakit secara lokal.
"Thailand, nanti kita melihat pasar bagaimana kalau merespon dengan baik pastinya tidak menutup kemungkinan buat dilokalisasi," jelasnya.
Dengan status produk CBU, tentunya membuat Ninja e-1 dan Z e-1 tidak memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Lantas apakah Kawasaki tidak menginginkan subsidi motor listrik dari pemerintah?
"Kebetulan habis di Desember ini kan, tapi kita barangnya (tersedia) di Maret ya. Kalau pemerintah tidak melanjutkan programnya ya enggak apa-apa, kita juga ya harga tersebut belum subsidi juga," ungkapnya.
"Kalau incar subsidi, kita enggak bidik ke situ karena memang harganya sudah di atas Rp100 juta. Jadi memang saat ini fokus kita memperkenalkan produk ini sebagai langkah Kawasaki sebagai elektrifikasi ke motor-motor kita," lanjut Michael.
Sebagai tambahan informasi, Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1 dibekali baterai berkapasitas 1.5 kWh. Dengan menggunakan dua baterai, secara total daya yang digunakan oleh motor listrik ini mencapai 3 kWh.
Dengan spesifikasi baterai tersebut, Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1 dapat menempuh jarak sekitar 64 kilometer dalam satu kali pengecasan penuh.
Secara bobot, baterai ini memiliki berat sekitar 11,4 kilogram yang dapat diisi dayanya dengan berbagai cara. Bisa dilepas dari motor untuk diisi dengan dock, dicas saat baterai terpasang di motor, dan pengecasan di baterai langsung.
Untuk pengecasan baterai motor listrik Kawasaki ini cukup beragam. Paling cepat membutuhkan 1,6 sampai 2 jam untuk mengisi daya dari 20 persen hingga 85 persen. Sementara untuk mengisinya sampai penuh membutuhkan waktu 4 jam.
Sayangnya motor listrik Kawasaki ini tidak dapat diisi dayanya menggunakan SPKLU yang sudah tersebar di beberapa lokasi di Jakarta. Sehingga konsumen hanya dapat mengisi daya motor listrik mereka di rumah masing-masing.
Michael pun menyebutkan, Kawasaki sejauh ini belum menyediakan fasilitas charging di dealer-dealer resmi mereka.